Samarinda (ANTARA News - Kaltim) - Polresta Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) meminta masyarakat tidak terpancing isu penculikan anak yang merebak di sejumlah sekolah di kota itu sejak dua pekan terakhir.
Kasat Bimmas Polresta Samarinda, Komisaris Musrifin Umar, Selasa, menyampaikan hal itu saat mendantangi sekolah menyusul timbulnya keresahan kalangan murid SD, guru maupun orang tua terkait maraknya pesan singkat melalui telepon genggam dan selebaran tentang penculikan untuk mengambil organ tubuh tersebut.
"Saya minta adik-adik tidak terpancing dan tidak usah takut dengan SMS penculikan itu sebab polisi sudah melakukan penyelidikan dan informasi tersebut tidak benar. Jadi, itu hanya isu sehingga tidak perlu ditanggapi," ungkap Musrifin Umar kepada Murid SD 006.
Selain kepada para murid SD, Kasat Bimmas Polresta Samarinda itu juga memberi imbauan pada belasan orang tua yang tengah menunggu anaknya di sekolah.
"Jadi, ibu-ibu jangan resah dengan SMS dan selebaran penculikan yang katanya akan mengambil organ tubuh korbannya tersebut karena semua itu tidak benar. Namun, kami juga meminta ibu-ibu agar tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan dengan tetap melakukan pengawasan pada anak," katanya.
"Kami juga meminta pihak sekolah agar menyampaikan hal ini saat apel sehingga anak-anak dan orang tua murid bisa beraktifitas dengan tenang," ungkap Musrifin Umar.
Pihak Polresta Samarinda juga kata Musrifin Umar segera memerintahkan Unit Bimmas di semua Polsekta dan Babinkamtibmas di setiap kelurahan.
"Mulai hari ini (Selasa) saya telah memerintahkan semuat unit Bimmas dan Babinkamtibmas untuk mendatangi sekolah-sekolah memberikan himbauan terkait isu penculikan anak tersebut," katanya.
Saat mendantangi salah satu SD, memang terlihat ada keresahan bukan hanya dari murid tapi juga orang tua dan guru terkait SMS dan selebaran penculikan itu.
"Jadi, sekali lagi saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh apalagi sampai terprovokasi dengan melakukan tindakan yang belebihan hingga main hakim sendiri terkait SMS penculikan itu. Serahkan semuanya ke polisi jika ada sesuatu yang dianggap mencurigakan," katanya.
Salah seorang guru SD 006 Jalan dr. Sutomo Samarinda, Rusliansyah mengaku dengan kedatangan polisi di sekolahnya tersebut.
"Kami (guru) juga sempat bingung sebab banyak anak-anak yang ketakukan dengan SMS penculikan itu. Bahkan, selebaran penculikan itu sempat ditempel di tembok selolah tapi sekarang sudah tidak ada," katanya.
"Jadi, kami sedikit lega karena pihak Polresta Samarinda sudah menjelaskan tentang isu penculikan itu," tambah Rusliansyah.
Sementara, salah seorang orang tua murid yang ditemui saat menunggui anaknya juga mengaku lega dengan informasi yang disampaikan polisi tersebut.
"Selama beberapa hari ini memang kami sempat was-was sebab sempat beredar isu kalau sudah ada yang menjadi korban. Tapi, kami juga tidak bisa memastikan kebenarannya sebab itu hanya omongan dari mulut ke mulut dan tidak pernah diberitakan di koran. Jadi, setelah adanya himbauan dari polisi ini kami sudah tahu kalau itu hanya isu," ungkap seorang ibu yang mengaku menunggui anaknya sejak pagi hingga siang.
Samarinda Resah Akibat Isu Penculikan Anak
Rabu, 9 Maret 2011 0:54 WIB