Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur memastikan ketersediaan alat tes cepat deteksi Demam Berdarah Dengue (DBD), seperti NS1 antigen, di seluruh fasilitas kesehatan di wilayah tersebut.
"Langkah ini diambil untuk mempercepat diagnosis dan penanganan pasien, mengingat kasus DBD di beberapa daerah di Kaltim mengalami peningkatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Jaya Mualimin di Samarinda, Jumat.
Pihaknya telah melakukan secara rapat daring untuk berkoordinasi penanganan kasus DBD di Kabupaten Kutai Timur. Rapat tersebut diikuti oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, rumah sakit, dan puskesmas setempat.
"Kami mengarahkan untuk memastikan ketersediaan alat tes cepat deteksi DBD, seperti NS1 antigen, di fasilitas kesehatan. Alat ini penting untuk mempercepat diagnosis dan penanganan pasien," kata Jaya.
Ia menegaskan pentingnya respons cepat dan kerja sama semua pihak dalam menangani lonjakan kasus DBD. Menurutnya, DBD adalah penyakit serius yang dapat berakibat fatal.
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan menurunkan angka kematian.
Didampingi oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Ivan Hariyadi, rapat membahas langkah strategis pengendalian DBD.
Beberapa langkah yang dibahas antara lain optimalisasi kegiatan fogging (pengasapan), edukasi masyarakat terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan penguatan layanan di fasilitas kesehatan.
"Fogging efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, tetapi bukan solusi jangka panjang. Masyarakat harus aktif membersihkan lingkungan dan menghilangkan genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk," ucap Jaya.
Selain itu, upaya untuk meningkatkan koordinasi dalam pelaporan kasus dan distribusi logistik medis juga menjadi topik penting dalam diskusi.
"Pelaporan kasus secara cepat dan akurat sangat penting untuk memetakan persebaran DBD dan mengambil langkah penanganan yang tepat," ujar Jaya.*