Kubar, Kaltim (ANTARA) - Perusahaan tambang batu bara PT Bharinto Ekatama (BEK) memberi biaya kuliah sampai sarjana atau Strata Satu (S1) bagi 10 guru TK/PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), agar mereka lebih terampil dalam menularkan pengetahuan kepada anak didik menuju Indonesia emas 2045.
Para guru tersebut masih lulusan SMA/SMK dan bersedia mengajar untuk mengabdi ke masyarakat, sehingga kemudian PT BEK memberikan kesempatan bagi mereka untuk kuliah sampai lulus S1, terutama di kawasan pedalaman yang berada di wilayah binaan perusahaan.
"Saat ini ada tiga kampung yang terdapat empat sekolah baik PAUD, SD, SMP dengan gurunya dikuliahkan oleh BEK di Universitas Terbuka (UT), yakni sekolah di Kampung Besiq dan Bermai, Kecamatan Damai, kemudian di Kampung Muara Bunyut, Kecamatan Melak," ujar Kristinawati, selaku Community Development Head PT BEK di Kubar, Kamis.
Sebanyak 10 guru yang dibiayai kuliah itu adalah lima guru di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), empat guru SD, dan satu guru SMP.
Pembiayaan kuliah ini dilakukan karena di kawasan tersebut memang kesulitan mencari guru dengan gaji jauh dari standar, sehingga pihaknya memberi apresiasi kepada warga setempat yang bersedia mencerdaskan generasi bangsa dengan menjadi guru, sehingga mereka pun dikuliahkan.
Mereka yang dikuliahkan pun telah memiliki komitmen tetap mengajar di sekolah tersebut, apalagi sekolah tempat guru mengajar ini merupakan kampung halaman sendiri, sehingga mereka juga memiliki tanggung jawab memajukan desa dan anak-anak di desa masing-masing.
"Antara PT BEK dengan para guru yang kini juga menjadi mahasiswa UT ini sudah ada pakta integritas, perjanjian mengikat, yakni mereka akan tetap mengajar di sana, karena di sana memang sangat sulit mencari guru," katanya.
Ia menceritakan awal muncul gagasan memberikan biaya kuliah bagi para guru tersebut, yakni para guru yang dikontrak sekolah masih lulusan SMA, sehingga mereka perlu ditingkatkan kemampuan dengan cara belajar lagi atau kuliah.
Namun jika mereka dikuliahkan ke luar daerah, maka para murid akan kehilangan gurunya, sehingga kemudian menghubungi manajemen UT untuk melakukan kerja sama program studi keguruan yang kini masih dijalani para guru tersebut.
"Selain 10 guru, saat ini BEK juga membiayai kuliah untuk tiga orang kategori umum yang selama ini menjadi Liaison Community officer (LCO), agar mereka lebih terampil dalam memfasilitasi kegiatan perusahaan untuk masyarakat, misalnya untuk pengembangan UMKM di tengah masyarakat dan lainnya," kata Kristin.