• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News kaltim
Senin, 23 Juni 2025
Antara News kaltim
Antara News kaltim
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • TNI AU siapkan Hercules dan Boeing untuk evakuasi WNI dari Iran-Israel

      TNI AU siapkan Hercules dan Boeing untuk evakuasi WNI dari Iran-Israel

      Jumat, 20 Juni 2025 10:17

      Fadli Zon sebut arti penting melihat sejarah dengan akal sehat

      Fadli Zon sebut arti penting melihat sejarah dengan akal sehat

      Rabu, 18 Juni 2025 12:21

      PT KNI kembali terima penghargaan TOP CSR Awards 2025

      PT KNI kembali terima penghargaan TOP CSR Awards 2025

      Senin, 16 Juni 2025 11:34

      PSSI terima penghargaan FIFA  berkat proyek training center di IKN

      PSSI terima penghargaan FIFA berkat proyek training center di IKN

      Minggu, 15 Juni 2025 11:07

      Mendikdasmen tingkatkan kualitas guru dan siswa melalui kebijakan baru

      Mendikdasmen tingkatkan kualitas guru dan siswa melalui kebijakan baru

      Sabtu, 14 Juni 2025 20:56

  • Seputar Kaltim
      • DPRD Kaltim
      • Penajam Paser Utara
      • Paser
      • Diskominfo Kaltim
      • Samarinda
      • Balikpapan
      DPRD Kaltim  bangun sinergi semua pihak untuk solusi banjir

      DPRD Kaltim bangun sinergi semua pihak untuk solusi banjir

      Selasa, 27 Mei 2025 20:45

      Polda Kaltim buru saksi kunci usut tuntas penambang lahan Unmul

      Polda Kaltim buru saksi kunci usut tuntas penambang lahan Unmul

      Senin, 5 Mei 2025 20:18

      Pemerintah didesak  perbaiki tanah bergerak jalan nasional Samarinda-Balikpapan

      Pemerintah didesak perbaiki tanah bergerak jalan nasional Samarinda-Balikpapan

      Sabtu, 26 April 2025 8:05

      Pemprov Kaltim  diminta sosialisasi juknis umroh gratis buat marbot

      Pemprov Kaltim diminta sosialisasi juknis umroh gratis buat marbot

      Rabu, 23 April 2025 9:06

      Pemkab Penajam Paser Utara  wajibkan anak ikuti PAUD sebelum masuk SD

      Pemkab Penajam Paser Utara wajibkan anak ikuti PAUD sebelum masuk SD

      Minggu, 22 Juni 2025 14:33

      Kementan beri Brigade Pangan  Penajam rotavator bantu perluasan sawah

      Kementan beri Brigade Pangan Penajam rotavator bantu perluasan sawah

      Minggu, 22 Juni 2025 14:30

      Kabupaten Penajam: Koperasi Merah Putih  bisa pinjam bank Rp3 miliar

      Kabupaten Penajam: Koperasi Merah Putih bisa pinjam bank Rp3 miliar

      Minggu, 22 Juni 2025 14:29

      Kabupaten Penajam  sebut Koperasi Merah Putih bantu masyarakat

      Kabupaten Penajam sebut Koperasi Merah Putih bantu masyarakat

      Sabtu, 21 Juni 2025 10:59

      Bupati Paser buka Turnamen Piala Soeratin U-13 dan U-15

      Bupati Paser buka Turnamen Piala Soeratin U-13 dan U-15

      Sabtu, 21 Juni 2025 17:56

      Bupati Paser komitmen dukung peningkatan fasilitas dan kesejahteraan bidan

      Bupati Paser komitmen dukung peningkatan fasilitas dan kesejahteraan bidan

      Senin, 16 Juni 2025 19:36

      Pemda Paser bersama Sekretariat Wapres bahas masalah aktivitas tambang di jalan negara

      Pemda Paser bersama Sekretariat Wapres bahas masalah aktivitas tambang di jalan negara

      Jumat, 13 Juni 2025 20:08

      Wabup Paser lantik PAW Kades Petangis dan anggota BPD Binangon

      Wabup Paser lantik PAW Kades Petangis dan anggota BPD Binangon

      Rabu, 11 Juni 2025 19:53

      Wagub Seno Aji serahkan sapi kurban Presiden ke masjid di Samarinda

      Wagub Seno Aji serahkan sapi kurban Presiden ke masjid di Samarinda

      Sabtu, 7 Juni 2025 8:10

      Dinsos Kaltim  terus bina dan berdayakan ekonomi kaum disabilitas

      Dinsos Kaltim terus bina dan berdayakan ekonomi kaum disabilitas

      Rabu, 4 Juni 2025 15:05

      Pemprov Kaltim terapkan pergub kode etik layanan publik

      Pemprov Kaltim terapkan pergub kode etik layanan publik

      Minggu, 18 Mei 2025 11:37

      Wagub Kaltim lakukan mitigasi tanah longsor di permukiman warga

      Wagub Kaltim lakukan mitigasi tanah longsor di permukiman warga

      Rabu, 14 Mei 2025 15:04

      Pupuk Kaltim tembus ASEAN Risk Award, bukti tata kelola-inisiatif publik berkelanjutan

      Pupuk Kaltim tembus ASEAN Risk Award, bukti tata kelola-inisiatif publik berkelanjutan

      Senin, 23 Juni 2025 5:57

      Dokter RSJ: Penting dukungan keluarga  bagi penderita gangguan jiwa

      Dokter RSJ: Penting dukungan keluarga bagi penderita gangguan jiwa

      Minggu, 22 Juni 2025 20:58

      Pemprov Kaltim  tekankan edukasi dalam konvergensi penanganan stunting

      Pemprov Kaltim tekankan edukasi dalam konvergensi penanganan stunting

      Minggu, 22 Juni 2025 16:44

      Kaltim berpeluang hujan rendah-menengah  pada dasarian tiga Juni

      Kaltim berpeluang hujan rendah-menengah pada dasarian tiga Juni

      Minggu, 22 Juni 2025 14:34

      ITK punya laboratorium terpadu, layani mahasiswa dan industri

      ITK punya laboratorium terpadu, layani mahasiswa dan industri

      Senin, 23 Juni 2025 6:27

      Wawali Balikpapan dorong penerapan tangki tanah untuk atasi banjir

      Wawali Balikpapan dorong penerapan tangki tanah untuk atasi banjir

      Minggu, 22 Juni 2025 15:18

      Disperkim Balikpapan minta pengembang serahkan PSU untuk atasi banjir

      Disperkim Balikpapan minta pengembang serahkan PSU untuk atasi banjir

      Minggu, 22 Juni 2025 14:54

      Polda Kaltim beri pelayanan gratis ke warga di CFD HUT Bhayangkara

      Polda Kaltim beri pelayanan gratis ke warga di CFD HUT Bhayangkara

      Minggu, 22 Juni 2025 11:18

  • Ekonomi dan Pariwisata
    • DJP catat  penerimaan pajak Kaltim-Kaltara Rp11,31 triliun

      DJP catat penerimaan pajak Kaltim-Kaltara Rp11,31 triliun

      Minggu, 22 Juni 2025 14:31

      Pelindo 4 - Kejari Samarinda bangun sinergi hukum wilayah pelabuhan

      Pelindo 4 - Kejari Samarinda bangun sinergi hukum wilayah pelabuhan

      Minggu, 22 Juni 2025 9:17

      IFBC 2025 jadi ruang terbuka masyarakat jajaki usaha kemitraan

      IFBC 2025 jadi ruang terbuka masyarakat jajaki usaha kemitraan

      Sabtu, 21 Juni 2025 16:30

      BI Baliklpapan: Sudah 239 ribu lebih pedagang pakai QRIS

      BI Baliklpapan: Sudah 239 ribu lebih pedagang pakai QRIS

      Jumat, 20 Juni 2025 22:49

      Pameran Waralaba dan Peluang Usaha di Balikpapan

      Pameran Waralaba dan Peluang Usaha di Balikpapan

      Jumat, 20 Juni 2025 19:17

  • Olahraga
    • Tudor waspadai euforia, puji mentalitas Yildiz usai tekuk Wydad

      Tudor waspadai euforia, puji mentalitas Yildiz usai tekuk Wydad

      Senin, 23 Juni 2025 7:52

      Brace Pablo Barrios bawa Atletico Madrid tundukkan Seattle Sounders

      Brace Pablo Barrios bawa Atletico Madrid tundukkan Seattle Sounders

      Jumat, 20 Juni 2025 10:14

      River Plate tekuk Urawa Red Diamonds 3-1

      River Plate tekuk Urawa Red Diamonds 3-1

      Rabu, 18 Juni 2025 7:49

      Bernardo Tavares dipastikan masih tangani PSM Makassar

      Bernardo Tavares dipastikan masih tangani PSM Makassar

      Selasa, 17 Juni 2025 10:05

      Fabio Lefundes jadi sebagai pelatih baru Borneo FC

      Fabio Lefundes jadi sebagai pelatih baru Borneo FC

      Senin, 16 Juni 2025 14:24

  • Umum
    • Menyiapkan generasi unggul dari desa untuk Indonesia emas

      Menyiapkan generasi unggul dari desa untuk Indonesia emas

      Minggu, 22 Juni 2025 17:40

      Pemprov Kaltim  PKS kuliah gratis dengan tujuh universitas lokal

      Pemprov Kaltim PKS kuliah gratis dengan tujuh universitas lokal

      Rabu, 18 Juni 2025 5:58

      Langkah Tanoto menyiapkan generasi unggul sejak dini

      Langkah Tanoto menyiapkan generasi unggul sejak dini

      Selasa, 17 Juni 2025 22:32

      Mendikdasmen:  Pendidikan bermutu pilar pembangunan manusiaIndonesia

      Mendikdasmen: Pendidikan bermutu pilar pembangunan manusiaIndonesia

      Sabtu, 14 Juni 2025 15:42

      Universitas Muhammadiyah Bandung Tawarkan Beasiswa Penuh Program PUPM

      Universitas Muhammadiyah Bandung Tawarkan Beasiswa Penuh Program PUPM

      Sabtu, 14 Juni 2025 15:38

  • IKN
    • Otorita: Song-Bawe dan Duta Lingkungan Hidup  agen perubahan IKN

      Otorita: Song-Bawe dan Duta Lingkungan Hidup agen perubahan IKN

      Minggu, 22 Juni 2025 14:32

      Otorita IKN  perkuat pengelolaan kota modern kolaborasi antar-lembaga

      Otorita IKN perkuat pengelolaan kota modern kolaborasi antar-lembaga

      Sabtu, 21 Juni 2025 10:55

      Otorita IKN  umumkan pelelangan fase kedua pembangunan IKN

      Otorita IKN umumkan pelelangan fase kedua pembangunan IKN

      Sabtu, 21 Juni 2025 10:53

      Otorita bersama Singapura  kembangkan energi hijau di IKN

      Otorita bersama Singapura kembangkan energi hijau di IKN

      Jumat, 20 Juni 2025 16:28

      Otorita IKN dan KPK  bangun tata kelola pemerintahan bebas korupsi

      Otorita IKN dan KPK bangun tata kelola pemerintahan bebas korupsi

      Jumat, 20 Juni 2025 12:54

  • Foto
  • Video
    • Sumpit: Senjata andalan Suku Dayak jadi olahraga tradisional

      Sumpit: Senjata andalan Suku Dayak jadi olahraga tradisional

      Sabtu, 21 Juni 2025 15:20

      12 Sekolah Garuda mulai bina siswa tembus kampus unggulan luar negeri

      12 Sekolah Garuda mulai bina siswa tembus kampus unggulan luar negeri

      Rabu, 18 Juni 2025 17:53

      Wamen Stella sebut peluang sangat besar kampus vokasi dalam industri

      Wamen Stella sebut peluang sangat besar kampus vokasi dalam industri

      Selasa, 17 Juni 2025 19:34

      Gandeng Australia terapkan INOVASI untuk pendidikan dasar di IKN

      Gandeng Australia terapkan INOVASI untuk pendidikan dasar di IKN

      Jumat, 13 Juni 2025 23:20

      16 gerai usaha masuk IKN untuk hidupkan layanan publik

      16 gerai usaha masuk IKN untuk hidupkan layanan publik

      Kamis, 12 Juni 2025 16:18

Menjelajahi Kampung Purbakala Merabu di Berau

Senin, 28 November 2016 12:16 WIB

Menjelajahi Kampung Purbakala Merabu di Berau

Salah seorang warga Kampung Merabu yang menjadi "guide" atau pemandu wisata pada Ekspedisi Karst Merabu yang diikuti wartawan cetak maupun elektronik serta Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim (Amirullah/ANTARA Kaltim)

Kampung Merabu yang berada di wilayah Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menyimpan berbagai situs purbakala dan mitos masyarakat Dayak Basaf. Tetapi untuk menjelajahi Kampung Merabu yang juga memiliki pesona alam indah, bukanlah perkara mudah.

Sama seperti wilayah pedalaman Kaltim pada umumnya, Kampung Merabu harus ditempuh dengan perjalanan darat selama lebih 10 jam dari Kota Samarinda, menggunakan kendaraan roda empat jenis "double gardan" (penggerak empat roda) karena jalurnya merupakan jalan berlumpur.

Penjelajahan keindahan alam Kampung Merabu yang juga terdapat berbagai situs prasejarah etnis Dayak Basaf dilakukan oleh tim Ekspedisi Karst Merabu yang terdiri dari wartawan lokal maupun nasional serta Biro Humas dan Protokol Sekretariat Provinsi Kaltim.

Setelah melakukan perjalanan selama lebih 12 jam, tim Ekspedisi Karst Merabu selanjutnya menjelajah kawasan hutan tropis basah di Kampung Merabu untuk menapak Goa Beloyot, yang berjarak lebih lima kilometer dari permukiman warga.

Jalan yang licin serta harus melewati titian kayu yang dibuat seadanya, membuat sejumlah anggota tim terpaksa harus menapak dengan hati-hati agar tidak tergelincir.

Beruntung, saat itu tidak hujan sehingga kelembaban hutan tropis Kampung Merabu tidak semakin mempersulit pijakan kaki anggota tim Ekspedisi Karst Merabu.

Walaupun jalur yang ditempuh cukup sulit, dengan medan terjal dan harus menapak tebing yang curam, tim Ekspedisi Merabu akhirnya berhasil menjejakkan kaki di Goa Beloyot.

Namun, untuk mencapai salah satu ruang Goa Beloyot yang menyimpan jejak prasejarah, tim harus menuruni lorong gua yang terjal dengan berpegangan pada stalaktif yang menggantung pada mulut gua.

Setelah berhasil masuk, tim kemudian menelusuri ruang yang gelap sehingga dibutuhkan alat penerangan seperti senter agar terhindar dari stalakmit yang dapat menghalang langkah.

Setelah berhasil melewati lorong yang gelap, tim Ekspedisi Karst Merabu kembali harus memanjat lorong goa menggunakan tangga yang telah dibuat masyarakat setempat.

Tidak sampai disitu, sebelum mencapai titik Goa Beloyot yang menyimpan tapak-tapak tangan prasejarah, tim harus merangkak untuk bisa keluar dari mulut goa, kemudian kembali memanjat tangga dengan kemiringan mencapai 90 derajat yang pada bagian sisinya terdapat jurang yang sangat dalam.

Namun, perjuangan dan rasa letih yang sebelumnya menyatroni para peserta Ekspedisi Karst Merabu akhirnya terbayar setelah berhasil mencapai gua di puncak tebing karst setelah menapak-ruang-ruang di dalam gua yang terjal dan gelap.

Para peserta Ekspedisi Karst Merabu akhirnya dapat melampiaskan rasa penasaran setelah melihat langsung situs prasejarah di Goa Beloyot yang didalamnya terhampar tapak-tapak tangan yang diyakini berusia lebih 4.000 tahun.

"Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan seorang peneliti asal Prancis, tapak tangan yang berada di Goa Beloyot itu diperkirakan berusia 4.000 tahun, bahkan bisa lebih," kata Kepala Kampung Merabu Franly Oley.

Selain tapak-tapak tangan, pada dinding dan langit-lagit Goa Beloyot juga terdapat lukisan sejumlah hewan dan perisai khas Dayak.

"Letak tapak tangan itu menunjukkan derajad masyarakat Dayak pada zaman itu. Semakin tinggi letak tapak tangan itu, semakin tinggi kasta sesorang. Tapak-tapak tangan itu juga menunjukkan kepemilikan satu kawasan oleh kelompok masyarakat Dayak pada masa itu," ujar Irsani, pemandu tim Ekspedisi Karst Merabu yang juga merupakan salah seorang warga asli Dayak Basaf yang mendiami kawasan Kampung Merabu.

Keberadaan tapak tangan dan sejumlah gambar hewan serta perisai Dayak di dalam gua-gua di gugusan pegunungan karst di Kampung Merbabu tersebut, juga menyimpan legenda yang diyakini masyarakat Dayak Basaf sebagai tapak tangan milik Dayang Bunga Inuq, seorang wanita yang digambarkan memiliki kesaktian.

"Tapak tangan itu merupakan tapak milik wanita Dayak yang cantik bernama Dayang Bunga Inuq yang pada masa itu dikenal sangat sakti. Kami sangat menghormati dan menjaga tapak-tapak tangan itu agar tidak diganggu dan dijamah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tutur tokoh masyarakat Kampung Merabu Asrani.

Masyarakat di Kampung Merabu, khususnya etnis Daya Basaf kata Asrani, sangat menjaga keberadaan tapak-tapak tangan yang ada di sejumlah gua tersebut.

"Kami meyakini, tapak-tapak tangan itu milik nenek moyang kami sehingga keberadaannya sangat kami jaga," tutur Asrani, yang juga mantan Kepala Merabu tersebut.

Setelah puas "mengeksploitasi" jejak-jejak prasejarah melalui kamera, tim akhirnya kembali menapak lorong-lorong goa yang terjal dan licin.

Tidak berhenti sampai disitu, tim Ekspedisi Karst Merabu melanjutkan perjalanan menuju Goa Lungun dengan kembali menapak dan menerobos hutan.

Untuk mencapai mulut Goa Lungun, tim harus kembali meniti tangga yang cukup tinggi.

Di dalam Goa Lungun yang luasnya hanya berkisar tiga meter, sementara pada bagian belakangnya terdapat jurang yang cukup dalam sehingga tim harus bergantian naik, terapat dua kerangka mayat yang ditutup dengan kayu.

"Dua kerangka itu berusia ratusan tahun dan itu adalah nenek moyang kami. Pada masa itu, jika ada salah satu anggota keluarga yang meninggal maka keluarga lainnya akan meninggalkan goa itu kemudian mencari gua lain. Saat ini, cara hidup seperti itu sudah ditinggalkan," ujar Asrani.

Bukan hanya keindahan goa-goa karts, Kampung Merabu juga menyimpan keindahan alam yang sangat eksotis.

Pesona alam Kampung Merabu kian sempurna dengan keberadaan Danau Nyadeng yang memiliki air yang sangat jenih.

Untuk mencapai Danau Nyadeng, perjalanan harus ditempuh menggunakan perahu ketinting selama setenah jam dari Kampung Merabu, kemudian dilanjutkan berjalan kaki selama hampir satu jam.

Letih akhirnya terbayar setelah melihat eksotisme Danau Nyadeng dengan airnya yang sangat jenih.

Eksotisme Danau Nyadeng akan semakin sempurna ketika menyelam ke dalam danau dan merasakan sejuknya air yang dapat langsung diminum tersebut.

"Air Danau Nyadeng sudah pernah diteliti dan tidak berbahaya sehingga bisa langsung diminum," kata Asrani.

Pengembangan Ekowisata

Eksotisme Kampung Merabu serta berbagai situs prasejarah yang dimilikinya, menjadi salah satu potensi wisata yang tengah dikembangkan pemerintah dan warga setempat.

"Kami masih terus melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan berbagai potensi wisata alam yang ada di Kampung Merabu. Kami berkomitmen memadukan berbagai kekayaan alam yang dimiliki Kampung Merabu dengan potensi ekonomi yang dapat dikembangkan masyarakat," ujar Kepala Kampung Merabu Franly Oley.

Saat ini kata Franly Oley, Kampung Merabu sebagian besar dikunjungi para peneliti dan terbanyak peneliti dari luar negeri.

"Kurung waktu dua tahun terakhir, tercatat 300 orang berkunjung k Kampung Merabu. Umumnya mereka adalah peneliti dan sebagian besar dari luar," kata Franly Oley.

Selama bertahun-tahun kata Franly Oley, masyarakat Kampung Merabu,yang didominasi etnis Dayak Basaf, sangat bergantung kepada alam.

Bahkan, sejak periode tahun 1980 hingga 1990, warga Kampung Merabu, banyak yang bekerja sebagai pencari sarang burung walet.

"Pada periode 1980 hingga 1990, masyarakat banyak yang bekerja sebagai pemburu sarang burung walet karena memang saat itu sangat menjanjikan. Pada periode itu, terdapat sekitar 80 goa yang menghasilan sarang burung walet," ucap Franley Oley.

Namun, seiring tumbuhnya sektor perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit di sekitar Kampung Merabu, sarang-sarang burung walet tersebut lanjut Stanley Oley mulai berkurang.

"Pada era tahun 2.000, di sejumlah kampung di sekitar Kampung Merabu mulai dibuka lahan perkebunan kelapa sawit, Akibatnya, banyak sarang burung walet yang hilang. Dari catatan kami, pada awalnya terdapat lebih 80 goa yang menghasilkan sarang burung walet namun setelah adanya perkebunan kelapa sawit di sekitar Kampung Merabu, saat ini tersisa kurang dari 10 goa yang menghasilkan sarang burung walet," jelas Franly Oley.

Akibat berkurangnya sarang burung walet tersebut tambah dia, masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari perburuan tersebut mengubah profesi sebagai penebang pohon dan berburun hewan lain.

"Akibat terjadinya pembukaan lahan secara masif untuk perkebunan kelapa sawit, masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari berburu sarang burung walet menjadi bingung sehingga ada yang mencoba cara lain dengan menjadi penebang pohon dan berburu hewan lain," ucapnya.

"Melihat kondisi itulah, sehingga kami mencari alternatif lain agar masyarakat dapat mengubah pola ketergantungan terhadap alam dengan cara berburu menjadi kegiatan yang bernilai ekonomi tetapi tetap menjaga alam," tutur Franly Oley.

Selain mengembangkan sektor wisata alam yang dimiliki Kampung Merabu yakni goa-gpa karst yang memiliki situs prasejarah seperti, jejak tapak-tapak tangan dan berbagai gambar prasejarah lainnya yang terdapat di sejumlah goa, Danau Nyadeng yang terkenal dengan kejernihan dan keindahan alamnya serta berbagai satwa langka dan dilindungi dengan melibatkan masyarakat, baik sebagai "guide" atau pemandu maupun menjadikan rumah warga sebagai "home stay" atau tempat menginap bagi para pelancong.

"Kami akan terus mengembangkan ekowisata di Kampung Merabu dengan melibatkan masyarakat, baik dengan menjadikan rumah mereka sebagai `home stay` maupun sebagai pemandu bagi pengunjung yang datang untuk melihat goa-goa yang berisi tapak tangan prasejarah serta Danau Nyadeng," jelas Franly Oley.

Selain pengembangan ekowisata, Kampung Merabu, kata Fanley Oley juga mengembangkan sektor peternakan melalui pengembangbiakan sapi bantuan dan perkebunan.

Pada 2012 kata dia, Kampung Merabu dengan difasilitasi sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengusulkan agar kawasan hutan lindung di daerah itu dijadikan sebagai hutan desa.

"sejak saat itulah kami menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan menyerap aspirasi masyarakat. Disitulah awalnya kesepakatan terjadi untuk menata ruang dan lahan, melindungi dan mencari sumber-sumber kehidupan lain, karena status kawasan kami disini hanya ada hutan produksi dan hutan lindung sehingga kami harus berusaha bagaimana memanfaatkan itu semua," ujarnya.

"Kemudian terjadilah mitigasi yakni, bagaimana caranya kami dalam melindungi tapi kami juga harus mencari sumber-sumber ekonomi. Banyak usulan masyarakat terkait mitigasi itu diantaranya, menanam karet, buah-buahan dan dan pada 2013 melalui dana desa, usulan pemerintah serta melalui dana pihak ketiga, kami mencoba mewujudkan itu dan akhirnya masyarakat mulai mengembangkan peternakan bebek dan ayam. Awalnya, kami mencoba untuk beberapa keluarga saja, karena belum tentu semua cocok memelihara ayam dan bebek," kata Franly Oley.

Pada 2013 lanjut dia, Kampung Merabu membangun peternakan di atas lahan seluas 25 hektare dan mendapatkan bantuan 48 ekor sapi dari Dinas Peternakan Kabupaten Berau.

Kampung Merabu juga ujar Franley Oley, mendapatkan delapan ekor sapi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta mendapatkan percontohan empat ekor sapi dari sebuah lembaga bernama Kerimak Puri, yang merupakan lembaga pengelola hutan desa yang dibentuk masyarakat.

"Awalnya, pengembangan sapi bantuan itu kurang cocok, karena kemungkinan sapi tersebut tidak cocok beradaptasi dan juga perawatannya yang kurang intens sehingga saat ini kami coba lebih intens dengan mendatangkan orang-orang ahli dari luar untuk menanam pakan di dalam kandang seluas enam hektare. Kawasan peternakan itu akan menjadi percontohan untuk pengembangan peternakan sapi di Kampung Merabu," ucap Franly Oley.

Kampung Merabu yang ditempuh dari Kota Samarinda selama 12 jam dan dari Kabupaten Berau sekitar empat jam, memiliki luas wilayah 22 ribu hektare yang sebagian besar kawasan itu masuk areal hutan lindung dan seluas 8.245 hektare diantaranya ditetapkan sebagai kawasan Hutan Desa.

Kampung Merabu berpenduduk 220 jiwa dari 60 Kepala Keluarga (KK), sebagian besar bekerja sebagai petani sementara sebagian masih ada yang bekerja sebagai pemburu sarang burung walet.

"Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah, khususnya masalah infrastruktur diantaranya jembatan yang merupakan kebutuhan yang sangat vital karena selama ini kami hanya mengandalkan ketinting sebagai jalur penghubung," ucap Franly Oley.

Dengan memadukan eksotisme alam dan keberadaan tapak tangan prasejarah yang berada pada sejumlah gua karst dengan potensi yang dimiliki, Kampung Merabu menurut Franly Oley akan menjadi salah satu destinasi wisata sekaligus sebagai kawasan pelestarian cagar alam dan menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat. (*)

Pewarta: Amirullah
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

TNC: Pengelolaan Hutan Lestari Hasilkan Kesejahteraan Masyarakat

TNC: Pengelolaan Hutan Lestari Hasilkan Kesejahteraan Masyarakat

23 Mei 2017 10:21

TNC Dampingi Kampung Merabu Untuk Pengelolaan Hutan

TNC Dampingi Kampung Merabu Untuk Pengelolaan Hutan

23 Februari 2017 10:58

Kampung Merabu Dikembangkan Sebagai Kawasan Ekowisata

Kampung Merabu Dikembangkan Sebagai Kawasan Ekowisata

26 November 2016 21:38

Ekspedisi Karst Merabu

Ekspedisi Karst Merabu

26 November 2016 18:40

Kaltim Terapkan Integrasi Sapi di Lahan Kehutanan

Kaltim Terapkan Integrasi Sapi di Lahan Kehutanan

27 Oktober 2016 08:09

Berau Kembangkan Kampung Merabu Menjadi Kawasan Ekowisata

Berau Kembangkan Kampung Merabu Menjadi Kawasan Ekowisata

26 Oktober 2016 22:34

Kampung Merabu Jadi Model Agrosilvopastoral

Kampung Merabu Jadi Model Agrosilvopastoral

21 Oktober 2016 10:01

Kampung di Berau  manfaatkan dana karbon untuk majukan ekowisata

Kampung di Berau manfaatkan dana karbon untuk majukan ekowisata

18 Januari 2025 07:44

Terpopuler

DPRD Balikpapan apresiasi pelayanan haji tahun 2025

DPRD Balikpapan apresiasi pelayanan haji tahun 2025

Banjir rendam Kota Balikpapan

Banjir rendam Kota Balikpapan

Program kuliah gratis Kaltim  sasar 85 ribu mahasiswa pada 2026

Program kuliah gratis Kaltim sasar 85 ribu mahasiswa pada 2026

Banjir merendam sejumlah kawasan di Balikpapan berangsur surut

Banjir merendam sejumlah kawasan di Balikpapan berangsur surut

Pendaftaran beasiswa Kutai Timur tuntas 2025 telah dibuka

Pendaftaran beasiswa Kutai Timur tuntas 2025 telah dibuka

Top News

  • Menyiapkan generasi unggul dari desa untuk Indonesia emas

    Menyiapkan generasi unggul dari desa untuk Indonesia emas

    14 jam lalu

  • Program kuliah gratis Kaltim  sasar 85 ribu mahasiswa pada 2026

    Program kuliah gratis Kaltim sasar 85 ribu mahasiswa pada 2026

    20 Juni 2025 20:46

  • TNI AU siapkan Hercules dan Boeing untuk evakuasi WNI dari Iran-Israel

    TNI AU siapkan Hercules dan Boeing untuk evakuasi WNI dari Iran-Israel

    20 Juni 2025 10:17

  • Pupuk Kaltim bantu bangunkan puskesmas di Guntung  perkuat sektor kesehatan

    Pupuk Kaltim bantu bangunkan puskesmas di Guntung perkuat sektor kesehatan

    19 Juni 2025 17:16

  • Kemeriahan Festival Budaya Dayak Kenyah 2025

    Kemeriahan Festival Budaya Dayak Kenyah 2025

    19 Juni 2025 15:50

Antara News kaltim
kaltim.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Seputar Kaltim
  • Ekonomi & Pariwisata
  • Olahraga
  • English Version
  • Lintas Daerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA