Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Berau, tengah mengembangkan wilayah Kampung Merabu yang merupakan wilayah pedalaman di Kecamatan Kelay, menjadi kawasan ekowisata.
"Kampung Merabu memiliki potensi menjadi kawasan ekowisata. Bentangan pegunungan karst dengan hutan yang masih asli, menjadikan daerah ini sebagai salah satu warisan yang harus terus dilestarikan. Menjaga kelestarian serta mengembangkan potensi ekowisata merupakan komitmen kami yang telah mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Berau," kata Kepala Kampung Merabu, Franley Oley, di Tanjung Redeb, Rabu.
Pemerintah Kabupaten Berau dan Kampung Merabu kata Franley, telah meluncurkan berbagai program dengan didukung berbagai lembaga yang peduli dengan lingkungan.
Dari berbagai program tersebut lanjut Franley, Kampung Merabu menjadi percontohan program penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan di Kabupaten Berau.
"Keindahan alam yang ada di Kampung Merabu harus dijaga agar tidak rusak akibat eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) secara besar-besaran. Dengan berbagai program yang kami lakukan, kini Merabu telah menjadi percontohan program penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan dan diproyeksikan sebagai salah satu andalan destinasi ekowisata," beber Franley.
Dengan upaya pelestarian alam yang juga didukung kearifan lokal, Flanley mengaku optimistis, Kampung Merabu akan menjadi salah satu kampung yang menawarkan ekowisata berbasis kerakyatan.
"Upaya ini juga untuk menjaga aset berharga yakni ekosistem karst. Kawasan pegunungan karst di Merabu memiliki keunikan dan menyimpan banyak cerita yang harus terus dilestarikan. Alaminya hutan Merabu juga menjadikannya sebagai ekosistem yang masih terjaga seperti sarang-sarang burung walet," ucapnya.
"Selain itu juga ada goa prasejarah yang terdapat di salah satu sudut hutan kampung ini. Kekayaan alam yang dimiliki Kampung Merabu tersebut, terus kami jaga dan lestarikan," kata Franley.
Di kawasan itu lanjut ia, juga terdapat beberapa goa yang bisa dikelola menjadi daya tarik wisata alam di Merabu.
Kekayaan alam yang masih terjaga dengan baik dan berbagai program yang telah dilakukan, menjadikan Merabu mendapat perhatian dari dunia internasional, salah satunya Norwegia yang memberikan perhatian tersendiri terhadap pengelolaan hutan di daerah tersbeut.
Bahkan kata Franley, Norwegia yang turut mengucurkan bantuan untuk mendukung berbagai program pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi lahan yang ada di Indonesia, salah satunya untuk Kampung Merabu.
"Kami berharap, keberadaan Merabu mampu memperkaya objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Berau, dengan tawaran sensasi wisata yang berbeda," tuturnya.
Ia berharap, dengan dukungan seluruh "stakeholder" atau pemangku kepentingan, pengembangan Kampung Merabu akan menjadi destinasi ekowisata di Kabupaten Berau yanga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedalaman di Kecamatan Kelay tersebut. (*)