Samarinda (ANTARA Kaltim) - Assiten Kesejahteraan Septov Kaltim, Bere Ali mengatakan kehidupan para remaja sebagai generasi muda penerus bangsa harus dikawal, karena mereka dalam kondisi masa pancaroba, mencari jati diri, kebenaran, dan hal-hal baru yang belum pernah di alami maupun di lewati baik secara fisik maupun mental.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar Perwakilan BKKBN Kaltim yang menggelar Generasi Berencana (Genre) Ceria melalui pendekatan pencegahan,†katanya usai pembukaan kegiatan Genre Ceria di Samarinda, Sabtu (12/11).
Bere Ali mengatakan remaja memiliki permasalahan kompleksitas, jadi harus dikawal, di waspadai dan harus diarahkan sejak dini, karena jika permasalahan dan proses tersebut dapat dilalui dengan baik maka kebaikanlah yang akan terbentuk.
Namun pembentukan tingkah laku yang over rasa ingin tahu dan penasaran yang tinggi tanpa arah justru akan menjadi sesuatu yang sangat menghambat bahkan merusak masa depan seorang remaja baik secara fisik maupun psikologis.
Menurutnya salah satu upaya untuk mengawal para remaja seperti yang dilakukan oleh BKKBN melalui programnya Genre, para remaja diberikan pemahaman tentang bagaimana kesehatan reproduksi, merencanakan masa depan dan menghindari pernikahan dini.
"Jadi ada salam GenRe (tiga jari) dijawab dengan “saatnya yang muda yang berencana†dan "sehat, cerdas, ceria†Maksud tiga jari tersebut remaja no, sek bebas, no Narkoba dan no terinfeksi virus HIV/AIDS,†katanya.
Bere Ali kembali menegaskan bahwa pemerintah Provinsi Kaltim sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh BKKBN Kaltim dan memberikan dukungan , komitmen terutama dalam akses koordinasi serta anggaran. Begitupula pemerintah kabupaten/kota melalui skpd Kb di masing-masing daerah.
Hal sebada juga diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD kaltim, Zain Taufik Nurrohman bahwa DPRD Kaltim mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan BKKBN melalui Genre Ceria yang mengarahkan para remaja untuk kegiatan positif.
"Kehidupan usia remaja adalah labil, gampang terpengaruh teman dan lingkungannya. Jika lingkungan dan teman-temannya baik maka dia akan akan baik, namun sebaliknya jika teman dan lingkungannya rusak ini yang membahayakan remaja bisa terjerumus hal-hal negative seperti seks bebas dan Narkoba,†katanya.
Zain menjelaskan Provinsi Kaltim termasuk peringkat ke 3 dalam penggunaan dan peredaran Narkoba, rata-rata pengguna Narkoba usia produktif, maka harus dari sekarang para remaja dibentengi melalui penyuluhan dan pendekatan seperti yang dilakukan BKKBN melakukan pembinaan di sekolah, kampus dan di masyarakat melalui kelompok-kelompok Pusat Informasi Konseling (PIK) remaja.
Ia mengatakan para remaja akan lebih terbuka mengungkapkan permasalahannya kepada teman sebayanya ketimbang kepada orang tua. Jadi melalui PIK dan teman sebaya mereka dapat berbagi, konsultasi dan diarahkan kepada hal-hal positif.
Zain menambahkan DPRD Kaltim melalui tugas dan fungsinya sebagai lembaga legeslasi telah membuat beberapa Perda tentang penyalahgunaan inhalan (zat yang dihirup seperti lem, tinta, thinner dan alkohol akan merusak organ tubuh manusia), Perda tentang penyalahgunaan Napza dan Perda penanggulangan HIV/AIDS.
"Perda -Perda tersebut secara tidak langsung turut membetengi dan mendukung program-program intansi terkait termasuk BKKBN,†katanya.
Lanjut Zain untuk dukungan anggaran oleh Pemerintah Provinsi Kaltim kepada SKPD terkait dirasa sudah mencukupi untuk melaksanakan pencegahan dalam bentuk penyuluhan dan tindakan preventif.
Sebelumnya Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sukaryo Teguh Santoso mengingatkan kepada seluruh pemangku kebijakan untuk mewaspadai terjadinya bonus demografi yakni terjadinya ledakan penduduk usia produktif (usia 15 - 65 tahun).
"Jika gagal mempersiapkan remaja yang nantinya menjadi usia produktif untuk menghadapi bonus demografi, maka resiko yang ditanggung nantinya angka pengangguran , kemiskinan dan kriminalitas akan meningkat dan menimbulkan masalah-masalah sosial, ekomomi dan keamanan,†katanya.
Oleh karena itu BKKBN melalui program Genre dalam rangka mempersiapkan agar para remaja, sehat, memiliki SDM berkualitas dan tidak terjerumus pada masalah pergaulan bebas, perkawinan dini dan Narkoba serta tertular HIV/AIDS.(*)
Kehidupan Remaja Harus Dikawal
Minggu, 13 November 2016 23:23 WIB