Samarinda (ANTARA) - Keuskupan Agung Samarinda menggelar kegiatan bertajuk "Bakti Kasih untuk Sesama" di tiga lokasi pedalaman Kalimantan Timur, yaitu Linggang Bigung, Laham, dan Tering, dalam rangka memperingati 100 tahun Karya Kesehatan Keuskupan Agung Samarinda.
"Rangkaian kegiatannya disesuaikan dengan kebutuhan, berupa layanan kesehatan, pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, dan juga sirkumsisi atau sunatan massal," ujar tim medis Keuskupan Agung Samarinda dokter Ignatia Sinta Murti saat dihubungi di Samarinda, Senin.
Salah satu kegiatan yakni di Gereja Katolik St. Maria, Tering Seberang, Kabupaten Kutai Barat, diisi dengan pelayanan kesehatan dan penyuluhan untuk anak muda lintas agama dengan tema "Hari Gini Lepas dari Godaan Dunia".
Fokus penyuluhan adalah bahaya kecanduan gadget, pornografi, narkoba, dan judi online. Empat sesi penyuluhan diisi oleh para ahli dan praktisi di bidangnya, termasuk Reverendus Pater Yohanes Baptista Abi MSF, Yuvenalis Raga de Gening, Pastor Paul, Suster Religius Jeanette MASF, Kapolsek Tering, serta perwakilan dari Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Samarinda.
Selain itu, diadakan pula rekoleksi anak muda yang membahas isu-isu penting di daerah tersebut seperti narkoba, kecanduan porno, pergaulan bebas, dan kecanduan gadget.
"Antusias masyarakat sangat baik, ada ratusan yang terlibat. Kuota untuk kegiatan kesehatan dibatasi 60 pasien, sedangkan untuk kegiatan lain seperti rekoleksi, pesertanya bisa mencapai 100 orang," tambah Sinta.
Camat Tering, Kutai Barat, Yosef Ngau menyambut baik kegiatan penyuluhan ini. Pihaknya bersyukur, kegiatan ini benar-benar memberi dampak positif kepada anak-anak muda. Harapannya sebagai pemerintah agar kegiatan tersebut tetap berkelanjutan.
Yosef menekankan pentingnya kerjasama dengan keuskupan dalam menyelenggarakan kegiatan yang menyentuh aspek kehidupan masyarakat, terutama kesehatan. Ia juga berharap agar durasi kegiatan dapat ditingkatkan menjadi dua kali dalam setahun.
Pastor Paroki Tering, Tarno, menyampaikan apresiasi atas suksesnya kegiatan tersebut. Menurutnya, kolaborasi yang sinergis juga terlihat, dengan rangkaian kegiatan rohani, rekoleksi, bakti sosial, sunatan massal, pemeriksaan gula darah, dan berbagai kegiatan kesehatan lainnya.
Pastor Tarno menjelaskan bahwa kegiatan ini menyasar anak muda agar mereka hidup sehat sebagai pribadi yang beragama dan terhindar dari hal-hal yang merusak seperti narkoba, seks bebas, dan judi online.
"Mereka diarahkan pada kegiatan yang baik, termasuk menggali kemampuan konten kreator. Harapannya tentu menghasilkan buah karya positif di era digital," pungkas Pastor Tarno.