Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM membentuk klinik bisnis yang dirintis sejak 2014.
"Klinik bisnis di Kaltim mulai dirintis sejak 2014 dan saat ini mulai eksis. Klinik binis ini merupakan hasil adopsi program Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dalam memberikan pelayanan kepada para pelaku koperasi dan UMKM," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kaltim Muhammad Sa`bani di Samarinda, Minggu.
Dengan keberadaan Klinik Bisnis itu kata Sa`bani, para pelaku usaha baik dari koperasi maupun UMKM mulai dilepas tetapi masih tetap dipantau.
"Mereka juga diberikan target sehingga bisa mandiri dengan menghasilkan produk unggulan," ujarnya.
Klinik bisnis tersebut lanjut Sa`bani berisi para tenaga pendamping yang berfungsi sebagai konsultan dalam pengembangan usaha baik koperasi maupun Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM).
Jumlah tenaga pendamping pada Kilnik Bisnis itu tambahnya sebanyak 35 orang yang terdiri, 16 orang dari provinsi dan 19 orang di kabupaten/kota.
"Fungsi klinik pendampingan adalah memberikan pelayanan teknis dalam hal fasilitasi pembiayaan, pengembangan kemasan label produk, pengembangan kelembagaan kepada UMKM yang ingin membentuk koperasi kemudian masalah sertifikasi, seperti sertifikasi halal, SLI, izin usaha mikro kecil. Secara teknis, mereka bisa melakukan pendampingan dan sekarang mereka sudah memfasilitasi penyelenggaran kelas bisnis," jelas Sa`bani.
Keberadaan klinik bisnis itu menurutnya, disambut antusias para pelaku UMKM.
"Mereka juga meminta pendidikan dan pelatihan singkat untuk kelas bisnis yang biasanya dilaksanakan selama empat hari dengan tiga sampai empat jam per hari," tutur Sa`bani.
Diklat yang dilakukan kata Sa`bani, biasanya terkait dengan manajemen usaha, pembukuan, kemasan, pemasaran hasil produk ataupun fasilitas pembiayaan. Saat ini sudah memasuki angkatan kedua dengan jumlah peserta diklat sekitar 100 peserta dari koperasi dan UMKM.
"Untuk menunjang pemasaran produk yang dihasilkan koperasi dan UMKM, klinik bisnis juga menyiapkan laman untuk memasarkan produk secara daring. Tanggapan masyarakat terhadap klinik bisnis juga sangat positif hal itu bisa dilihat dari hasil produk-produk sudah banyak yang diorder atau dipesan melalui pemasaran daring," kata Sa`bani.(*)