Kutai Timur (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), terus melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam proses pemasaran produk sehingga dapat bersaing di pasar global.
“Kami mendukung dan memberikan keyakinan kepada pelaku UMKM, bahwa pasar komoditas untuk ekspor lebih menjanjikan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disperindag Kabupaten Kutai Timur Andi Nur Hadi Putra di Sangatta, Senin.
Dia mengungkapkan beberapa waktu lalu, Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik melepas ekspor perdana salah satu produk olahan pisang oleh pelaku UMKM di Desa Selangkau, Kabupaten Kutai Timur.
Menurutnya bukan hanya olahan pisang dari Desa Selangkau yang berhasil di ekspor ke luar daerah, tetapi ada beberapa olahan lokal lainnya, seperti makanan olahan dari buah nanas, gula aren, keripik jengkol, amplang dan ikan asin.
“Ada beberapa produk UMKM Kutai Timur yang saat ini sudah masuk pasar nasional bahkan internasional,” katanya.
Hadi menjelaskan Disperindag Kutai Timur juga melakukan pendampingan untuk mempermudah para pelaku UMKM mendaftarkan produknya ke Bea Cukai. Hal itu sebagai salah satu syarat jika produk lokal UMKM yang ingin memasarkan produknya ke luar daerah.
Lanjutnya upaya lain yang dilakukan Disperindag Kutai Timur juga melakukan koordinasi bersama Dinas Koperasi dan UKM serta bidang ekonomi sekretariat Kabupaten Kutai Timur, dalam mendorong UMKM memasarkan produk lokal.
“Kami akan melakukan gerakan-gerakan khusus untuk para UMKM yang ada di Kutai Timur, agar perekonomian masyarakat terus meningkat,” tuturnya.
Hadi berharap para pelaku UMKM di Kutai Timur dapat lebih meningkatkan pemasaran lebih luas, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.