Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ratusan wargaKota Samarinda, Kalimantan Timur, berasal dari berbagai elemen, partai, komunitas,maupun perorangan, beramai-ramai memungut sampah di Sungai Karang Mumus Samarindauntuk memerdekakan sungai dari sampah.
"Alhamdulillah, makin banyak warga yangberupaya memerdekakan Sungai Karang Mumus (SKM) dari sampah. Para pejuangpendahulu kita telah mati-matian memerdekakan Tanah Air. Kini giliran kitamemerdekakan lingkungan dari sampah," ujar Ketua Gerakan Memumungut SehelaiSampah (GMSS) SKM Samarinda, Misman di Samarinda, Rabu.
Berbagai elemen masyarakat dan organisasiyang turut memerdekakan SKM dari sampah dalam peringatan HUT RI ke-71 iniantara lain Komunitas Sahabat Samarinda, Partai Demokrat, Warkop Care, Jelajah,mahasiswa Unmul KKN, dan warga yang datang perorangan.
Menurut Misman, dalam memungut sampah diSKM yang terus dilakukan olehnya bersama warga lain yang peduli, intipersoalannya bukan terletak pada berapa banyak sampah yang dipungut tiap hari,tetapi lebih menekankan pendidikan kepada masyarakat agar memiliki budaya malumembuang sampah ke sungai.
Jika dipikir, lanjutnya, jumlah pemungutsampah di SKM hanya puluhan orang per hari, atau kadang-kadang ratusan orangper hari ketika ada momen tertentu, tapi hal ini tetap saja tidak bisamengatasi persoalan karena masih banyak warga yang terus membuang sampah,terutama mereka yang tinggal di bantaran SKM.
"Tapi kita tidak perli pikirkan itu, yangsaya inginkan, melalui banyaknya warga yang memungut, maka mereka yang selamaini membuang sampah sembarangan bisa sadar bahwa manfaat sungai sangat besarbagi masyarakat dan makhluk lain yang hidup di sungai, sehingga secara perlahanmereka tidak membuang sampah ke sungai," katanya.
Sementara Khairil Marzuki Tanjung, KetuaKomunitas Warkop Care Samarinda menyatakan senada dengan Misman. Untuk itu, iatelah puluhan kali mengajak anggotanya turun dan memungut sampah di SKM. Terkadangia juga turun sendiri ketika anggotanya sedang sibuk.
Saat itu, Khairil datang bersama belasananggotanya. Bahkan ia juga membawa gerobak sampah yang dirangkai ke sepedamotornya khusus untuk membuang sampah yang dipungut dari SKM. Di gerobak itujuga diikatkan tiang yang diatasnya berkibar Bendera Merah Putih.
"Saya tidak akan bosan memungut sampah diSKM meskipun saya tidak tahu persis kapan Karang Mumus bisa merdeka darisampah. Saya hanya bisa mengajak warga tidak membuang sampah ke sungai karenasaya tidak punya wewenang untuk menindak. Kalau saya pejabat pemerintah, pastisaya akan tegas menerapkan aturan mengenai larangan membuang sampah ke sungai,"kata Khairil. (*)