Sangata (ANTARANews - Kaltim) - Perum Damri Samarinda, Kaltim di Sangata (Kutai Timur), Kaltim mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada karyawan, terutama yang berada di perwakilan-perwakilan jika melakukan pungutan liar (Pungli).
"Siapapun yang berani atau nakal melanggar larangan akan diberhentikan sebagai pegawai perwakilan Damri," kata Muhammad Daib, dari Perwakilan Perum Damri Sangata, Senin.
Muhammad Daib menjelaskan bahwa ada beberapa larangan keras yang dikeluarkan perusahaan antara lain tidak menaikkan tarif yang telah ditentukan untuk trayek Samarinda-Bontang non-AC/Ekonomi Rp20.000, sedangkan untuk pelayanan AC Rp28.000 per orang.
Sedangkan untuk trayek Samarinda-Sangata, dengan pelayanan busa memakai AC sebesar Rp40.000 per orang dan non-AC/ekonomi Rp29.000 per orang.
Ia mengatakan bahwa larangan menaikkan tarif secara resmi dikeluarkan oleh Kepala Perum Damri Stasiun Samarinda Rachmadi, SE, dengan nomor:KS.02/AA.009/IX/2010, tanggal 03 September 2010 perihal larangan menaikkan tarif.
Surat Kepala Perum Damri Samarinda itu menindak lanjuti instruksi Direksi Perum Damri, nomor, INST.04/HK.004/Damri-2010, tanggal 12 Juli 2010, tentang penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2010, dari tanggal 3 hingga 18 September 2010 (H-7 sampai H+7).
Disebutkan apabila ada yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan akan diberikan sanksi dengan tidak memperpanjang sebagai perwakilan atau sebagai karyawan.
"Walapun tidak ada instruksi dari Samarinda, bagi kami Perwakilan Damri di Sangata tidak pernah menaikkan tarif. Sejak dulu memang tidak menaikkan tarif tanpa perintah," katanya.
Justru, kata dia, semua karyawan perwakilan Perum Damri di Sangata, selalu mengutamakan pelayanan terbaik kepada calon penumpang, baik yang ingin berangkat ataupun penumpang yang datang.
"Di dalam bus Damri juga dipasang nomor telepon pengaduan jika penumpang dipungut biaya di jalanan atau ada perilaku sopir dan kondektur yang tidak berkenan," katanya.
Sementara itu, menurut Dadang (30), warga Jalan Soekarno Hatta, Sangata, penumpang yang baru tiba di terminal Senin pukul 11.00 Wita dengan menggunakan angkutan Damri mengatakan puas.
"Saya membeli karcis di Terminal Lempake Samarinda sebesar Rp29.000 dengan mudah dan selama perjalanan tidak ada masalah," katanya.
Sedangkan Prian (26), juga penumpang Damri dari Samarinda mengatakan puas, karena perjalanan lancar. "Bus tiba sesuai jadwal yakni empat jam perjalanan Samarinda-Sangata," katanya.
Damri Ancam Oknum Lakukan Pungli
Senin, 13 September 2010 16:08 WIB