Berau, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Kalimantan Timur, melatih 28 relawan Sahabat Perempuan dan Anak (Sapa) untuk menyukseskan Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (D2RPPA) oleh pemerintah pusat untuk melindungi perempuan dan anak.
Saat ini Kabupaten Berau telah memiliki tiga kampung/desa dan dua kelurahan sebagai DRPPA yakni Kampung Labanan Makmur, Labanan Jaya, dan Maluang, serta Kelurahan Karang Ambun, dan Kelurahan Rantau Panjang.
"Sedangkan 28 relawan yang dilatih mulai kemarin hingga hari ini untuk meningkatkan keterampilan dalam mendukung perlindungan perempuan dan anak," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau Rabiatul Islamiah di Berau, Selasa.
Tujuan lainnya adalah untuk memberikan pemahaman mendalam tentang isu-isu gender, hak-hak perempuan dan anak, serta pencegahan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak, termasuk pencegahan pernikahan dini dan perundungan.
Sedangkan fungsi relawan Sapa antara lain membantu terwujudnya kelurahan/desa yang ramah perempuan dan peduli anak melalui pengembangan tata kelola, mendorong partisipasi masyarakat, dan menguatkan kapasitas lokal untuk menyelesaikan masalah perempuan dan anak.
Baca juga: Menteri Koperasi ajak perempuan jadi tulang punggung ekonomi desa
Pelatihan yang dikemas dalam bimbingan teknis (bimtek) dengan tema "Sinergisitas Mewujudkan Ruang Bersama Indonesia Bahagia" ini para relawan juga mendapat tambahan pengetahuan tentang teknik penyuluhan, dialog, pendampingan, pelaporan, dan pemberdayaan masyarakat terkait isu perempuan dan anak.
Ia juga memberi apresiasi untuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang telah memberi perhatian kepada Berau dalam mewujudkan kampung ramah perempuan dan perlindungan anak.
Pihaknya terus mendorong para aparatur kelurahan serta pemerintah kampung setempat untuk bersinergi dalam pengorganisasian perlindungan perempuan dan anak di kampung dan kelurahan, agar para perempuan dan anak mendapat perlindungan di tengah masyarakat,
"Hal ini penting agar persentase keterwakilan perempuan dalam pemerintahan kampung dapat terpenuhi. Termasuk untuk memanfaatkan bonus demografi, yakni mempersiapkan anak-anak kita menjadi generasi emas," katanya.
Baca juga: Pemprov Kaltim tingkatkan kualitas perempuan dengan program strategis
