Sangatta (ANTARA) - Malam rangkaian pesta adat Lom Plai, di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). menampilkan tarian adat Dem Jiak yang merupakan rasa syukur masyarakat adat Dayak Wehea.
"Tarian ini berkeliling di lapangan Desa Nehas Liah Bing. Ini biasanya dilakukan pada malam hari sebelum acara puncak," ucap Pengurus Lembaga Adat Dayak Wehea, Desa Nehas Liah Bing, Yuliana Watuq, di Kecamatan Muara Wahau, Kutim, Sabtu.
Ia menjelaskan tarian tersebut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Dayak Wehea kepada dewi padi atas panen raya yang melimpah.
Ratusan masyarakat yang menggunakan pakai adat dayak mengikuti kegiatan itu, tarian Dem Jiak dilakukan dengan diiringi musik khas suku Dayak Wehea.
Yuliana mengatakan tarian tersebut tidak diwajibkan, akan tetapi, masyarakat yang ingin mengikuti tarian tersebut harus mengenakan pakaian adat.
Tarian Dem Jiak dimulai pada jam 20.00 WITA hingga 23.00 WITA. Namun, sebagian penari dapat meninggalkan barisannya walau tarian belum selesai.
"Berbagai generasi Dayak Wehea ikut menari itu. Ini juga sebagai salah satu cara kami melestarikan budaya nenek moyang," tuturnya.
Lanjutnya, pelestarian budaya sudah akan terus ditekankan pada setiap generasi Dayak Wehea, khususnya yang ada di Desa Nehas Liah Bing.
Yuliana menambahkan secara turun temurun kegiatan seperti dijadikan tempat sillaturahmi sambil merayakan rasa syukur kepada tuhan.