Balikpapan (ANTARA) - Legislator Kota Balikpapan Taufiq Qul Rahman dorong pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) bisa menciptakan identitas produk atau produk ikonik.
"Identitas produk ini untuk menciptakan ciri khas produk Kota Balikpapan," kata Taufiq Qul yang juga Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, Jumat (31/1).
Dia mengatakan, untuk merealisasikan itu, DPRD Balikpapan berupaya bersinergi dengan Dinas Koperasi UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) untuk mengembangkan produk UMKM lokal.
“Ini tujuannya, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Balikpapan,” ucapnya.
Taufiq menuturkan, Komisi II akan berupaya mengalokasikan anggaran aspirasi untuk mendukung kegiatan yang dapat menemukan produk-produk potensial menjadi ikon.
“Kami akan mendukung agenda-agenda kecil yang dapat membantu menemukan produk yang bisa menjadi ikon Balikpapan,” jelasnya.
Sebagai acuannya, adalah sejumlah daerah seperti di Yogyakarta, Malang serta Surabaya, mereka bisa belajar dari daerah tersebut.
Dia mencontohkan, di Yogya ada produk khusus seperti Bakpia Yogyakarta, itu bisa di tiru sehingga mereka dari daerah lain yang ke Balikpapan bisa bercerita bahwa di Balikpapan ada produk khas atau ikon Balikpapan.
Taufiq menekankan, untuk menciptakan produk ikon yang bisa dihasilkan UMKM, ada beberapa hal yang harus menjadi fokus utama perhatian. Diantaranya, pembangunan infrastruktur, peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta inovasi UMKM.
“Yang lebih penting adalah bagaimana kita membangun SDM dan memberikan motivasi kepada generasi muda untuk berinovasi,” ucapnya.
Dia menekankan, pentingnya dukungan anggaran yang tepat sasaran dan dialokasikan pada UMKM yang benar-benar membutuhkan.
"Komisi II juga mengusulkan pembangunan destinasi wisata kuliner di masing-masing kecamatan yang ada di Kota Balikpapan. Harapannya dapat menampilkan produk-produk unggulan daerah, sehingga menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Taufiq menambahkan yang tak kalah pentingnya, pelaku UMKM juga harus diberikan pembinaan tentang pemanfaatan pemasaran digital melalui media dalam jaringan (daring) dan pencipta konten harus dipertimbangkan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan preferensi masyarakat yang serba digital demi menjangkau pasar yang lebih luas.