Balikpapan (ANTARA) - Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Balikpapan dr.Andi Sri Juliarty mengatakan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah dalam waktu dekat dapat dilaksanakan, karena petugas dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang ditugaskan sudah tiba di Balikpapan.
"Dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang ditugaskan di Balikpapan sudah ada disini, jadi sekarang tinggal finalisasi teknis jasa boga (catering)," kata Andi Sri Juliarty di Balikpapan, Senin (13/1).
Ia menyebutkan, tim dari jasa boga saat ini masih menunggu kedatangan tempat saji atau piring saji yang akan digunakan sebagai wadah makan anak-anak di sekolah.
"Saat ini sedang dalam perjalanan menuju Kota Balikpapan," katanya.
Sri Juliarty menjelaskan untuk program MBG di Kota Balikpapan menggunakan tiga jasa boga lokal yang telah dilatih dan telah ditentukan oleh pusat dalam hal ini BGN.
Dari jasa boga tersebut nantinya menyiapkan jenis makanan dengan nominal yang berbeda, perbedaan nominal itu juga berkaitan dengan nilai kandungan kalori pada makanan tersebut.
Kepala Dinkes Balikpapan Alwiati menambahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan saat ini tengah melakukan peninjauan kebersihan dan kesehatan jasa boga.Tentunya harus memenuhi syarat hingga ke pegawainya.
"Kami turut terlibat pada program tersebut, dan tugas kami adalah memastikan bahwa penyedia jasa makanan telah memiliki izin yang sah dan memenuhi syarat," katanya.
Menurutnya penyedia jasa makanan tersebut harus memiliki tenaga ahli, seperti ahli gizi dan tenaga kesehatan lingkungan. Dinkes Balikpapan juga turut melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tempat produksi makanan yang akan disajikan pada program MBG.
Alwiati menuturkan untuk suksesnya program MBG tersebut pihaknya juga harus memastikan tenaga pencicip makanan yaitu orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahapan persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan, sampai penyajian makanan telah memenuhi persyaratan.
" Selain itu juga yang menjadi perhatian Dinkes yakni proses pengolahan limbah, cara produksi, dan pemilihan bahan bakunya," katanya.
Lanjutnya, menu yang disusun harus sesuai dengan standar gizi yang ketat, mencakup kebutuhan protein, karbohidrat, kalori, serta sayur dan buah.
"Dinkes bertanggung jawab dari pemenuhan gizi, kalori yang akan disajikan," ucapnya.