Mahulu, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mahakam (Pemkab Mahulu), Kalimantan Timur, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) setempat memfasilitasi pengolahan air limbah untuk menjamin kualitas air baku yang didistribusikan ke masyarakat.
"Terima kasih kepada Dinas PUPR-PKP bersama pihak terkait yang terus mengakselerasi pembangunan di sektor air limbah, bahkan telah menyelesaikan perencanaan pembangunan Water Treatment Plant (WTP) untuk pengolahan air limbah," kata Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh di Ujoh Bilang, Mahulu, Senin.
Bupati menekankan pentingnya regulasi sebagai landasan utama dalam pelaksanaan pembangunan WTP, karena semua pembangunan harus berlandaskan regulasi yang jelas sebagai acuan hukum, agar ke depan tidak terjadi masalah, terutama yang berkaitan dengan analisis manajemen dampak lingkungan (AMDAL).
Ia juga memberikan apresiasi kepada tim Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang telah melakukan kajian komprehensif, termasuk analisis kualitas air baku, sehingga hal ini dapat memberikan jaminan kualitas bagi masyarakat.
Kajian ini sudah memenuhi standar 4K (kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan) bagi masyarakat, yakni sesuai dengan Permenkes Nomor 2 tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.
"Meski ditemukan bakteri, namun solusinya sudah ada dan langsung dilakukan tindakan lebih lanjut, air baku yang didistribusikan ke masyarakat aman digunakan," kata bupati.
Bonifasius juga mengingatkan pentingnya perencanaan jangka panjang, terutama terkait kebutuhan lahan, karena saat ini kapasitas WTP sebesar 50.000 meter kubik masih cukup, namun dengan terus bertambahnya populasi penduduk, maka kapasitas harus ditingkatkan.
"Lahan yang disediakan harus mencukupi untuk pengembangan ke depan, karena makin tahun selain jumlah pelanggan yang pasti terus bertambah, jumlah penduduk juga bertambah," katanya.
Ia juga mengingatkan UPTD Air Minum Mahulu agar pembangunan WTP dilakukan bersamaan dengan jaringan distribusi air bersih, karena selain hal ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat juga untuk mendukung masuknya investasi seperti hotel dan penginapan.
"Sedangkan untuk perencanaan jaringan distribusi air hingga wilayah Long Bagun, harus menjadi prioritas untuk direalisasikan tahun depan. Pastikan kapasitas dan distribusi air terjaga hingga ke titik akhir," kata bupati menegaskan.*