Balikpapan (ANTARA) - Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau sebagai bagian dari PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) memadamkan sementara pasokan listrik di lima kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
"Sebanyak enam gardu distribusi yang mengatur pasokan di Kecamatan Sambaliung, Kelay, Segah, Teluk Bayur, dan Gunung Tabur diputus pasokannya untuk sementara," kata manger UP3 Berau Rizki Rhamdan Yusup, Selasa.
Ia mengatakan di Sambaliung, desa-desa seperti Pegat Bukur, Inaran, dan Bena Baru di mana air merendam jalan hingga teras rumah mengalami pemadaman sejak Minggu 4 Mei.
“Selain untuk keselamatan warga, langkah ini kami ambil juga untuk keselamatan jaringan dari tingginya debit air dan derasnya arus air," katanya.
Di kemukakanya bahwa banjir di Berau terjadi sejak Sabtu 3 Mei malam. Diketahui air berasal dari hulu Sungai Kelay dan menyebabkan meluapnya air ke sejumlah desa di Kecamatan Sambaliung, Kelay, Segah, Teluk Bayur, dan Gunung Tabur.
Rizki kembali menegaskan bahwa keselamatan masyarakat adalah prioritas utama PLN dalam menghadapi kondisi darurat seperti ini.
"Kami tidak ingin mengambil risiko terhadap keselamatan warga. Pemadaman dilakukan sebagai langkah pencegahan agar tidak terjadi insiden akibat arus listrik di tengah tingginya genangan banjir," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, tim PLN terus memantau kondisi lapangan. Meskipun aset distribusi sudah dalam kondisi aman, penormalan aliran listrik akan dilakukan secara bertahap setelah kondisi banjir benar-benar surut dan dipastikan aman.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait agar proses pemulihan kelistrikan di daerah terdampak dapat berlangsung cepat dan sinergis," kata Rizki.
PLN juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi kelistrikan saat banjir dan segera melaporkan potensi bahaya ataupun gangguan kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN 123, maupun langsung ke Kantor PLN terdekat.