Sangatta (ANTARA) - Generasi muda Kabupaten Kutai Timur (Kutim) membuat film lokal bertema keluarga, dengan judul "Berlayar Bersama Bapak" mengangkat kearifan lokal kekayaan alam yang dimiliki Kutim.
"Saya survei beberapa lokasi yang latar belakangnya nelayan dan ada orang Kutai nya, dan kenapa laut bukan sungai karena salah satu 'magic land' nya Kutim kekayaan lautnya," ucap Sutradara Retno Krismayanti, di Sangatta, Senin.
Ia mengatakan film pendek bernuansa lokal yang berjudul "Berlayar Bersama Bapak" diproduseri Asep Firmansyah.
Retno Krismayanti menceritakan film tersebut berlatar kehidupan masyarakat Pulau Miang, Kecamatan Sangkulirang, Kutim. Film tersebut menyuguhkan keindahan bawah laut Desa Pulau Miang yang merupakan salah satu potensi wisata di Kutai Timur.
Menurutnya genre film tersebut adalah petualangan dan keluarga. Mengisahkan perjuangan hidup sebuah keluarga yang berprofesi sebagai nelayan dari Pulau Miang.
"Dari riset saya, sekarang sudah jarang orang yang ingin menjadi nelayan, karena tersingkirkan dengan sektor pertambangan khususnya," katanya.
Dalam ceritanya, ia menampilkan sosok Nalo sebagai salah satu pemeran utama anak kecil yang bercita-cita sebagai nelayan.
"Nalo ini ayahnya juga seorang nelayan dan ia menjadikan ayahnya sebagai inspirasi. Biasanya kan anak-anak itu bercita-cita macam-macam tapi dia hanya mau jadi Nelayan," jelasnya.
Adapun pemain dalam film tersebut merupakan masyarakat asli Kutim dan pada umumnya masyarakat Pulau Miang. Waktu pembuatan film hanya membutuhkan 1 bulan, dengan 7 hari pengambilan adegan.
"Sebenarnya ini terlalu mepet, tapi alhamdulillah, anak-anak sebenarnya walaupun tak bisa akting tapi kita ada pelatih akting, dan jadi karakter yang diinginkan sudah ada dalam diri mereka khususnya Nalo, Baro, dan Bapak," katanya.
Sekadar diketahui pembuatan film tersebut bekerja sama dengan Dispar Kutim. film lokal Kutim itu juga nantinya akan mengikuti festival film sebagai salah satu upaya memperkenalkan potensi Kutim ke luar.