Sangatta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Timur (Kaltim) mensosialisasikan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
"Gerakan orang tua asuh tadi saya sampaikan adalah gerakan gotong royong yang melibatkan pemerintah, swasta, masyarakat, perguruan tinggi dan media," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Nurizky Permanajati, di Sangatta, Selasa.
Dia menjelaskan program GENTING merupakan quick win Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Kementerian (Kemendugbangga) sebagai upaya penurunan stunting di Indonesia. Program itu digagas sejak adanya Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Sosialisasi dan audiensi yang dilaksanakan di kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim diikuti puluhan perwakilan perusahaan sebagai mitra orang tua asuh.
"Masalah stunting tidak bisa diselesaikan sendiri, harus bersama lintas sektor menekan permasalahan ini," ujarnya.
Nurizky mengatakan stunting bukan cuma permasalahan gizi, namun banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi stunting, seperti masalah air bersih, sanitasi, hingga kemiskinan.
Dia mengungkapkan secara nasional target program GENTING menggandeng 1 juta mitra perusahaan.
"Tanggung jawab orang tua asuh dibagi dua. Ada bantuan nutrisi dan non-nutrisi seperti pembuatan akses air bersih, pembuatan jamban, kemudian pemberdayaan keluarga, utamanya pelatihan ekonomi serta pemahaman pola asuh," katanya.
Nurizky melihat komitmen Kabupaten Kutai Timur dalam menekan angka stunting sangat serius. Hal tersebut, terlihat dalam beberapa program yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi menyebutkan bahwa pihaknya telah menggandeng sebanyak 8 perusahaan di Kutim sebagai orang tua asuh anak dengan kasus stunting.
"Setiap perusahaan sudah dipetakan sasaran bantuannya. Bukan hanya pemberian makan tambahan tapi juga program edukasi ke masyarakat," tuturnya.
Ia mengungkapkan program orang tua asuh sebenarnya telah dimulai dari dinasnya terlebih dahulu (DPPKB) Kutim. "Jadi kita sudah menjadi orang tua asuh anak stunting, di setiap kecamatan sudah ada kami asuh," katanya.
Junaidi menambahkan Program GENTING akan dimulai secara masif usai libur lebaran, pihaknya akan berkoordinasi untuk memastikan setiap mitra orang tua asuh dapat memberikan bantuan secara tepat sasaran.