Penajam Paser Utara (ANTARA) - Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menopang pendapatan sektor pungutan pajak hotel dan restoran di daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu.
"Kami kelola 11 jenis pajak yang dipungut sebagai pendapatan asli daerah, dan saat ini pajak hotel dan restoran sudah lampaui target," jelas Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Penajam Paser Utara Hadi Saputro di Penajam, Kamis.
Ia mengatakan, target pungutan pajak yang ditetapkan pemerintah kabupaten pada 2024 untuk hotel Rp500 juta dan restoran Rp3,2 miliar dan realisasi penerimaan pajak hotel mencapai Rp591 juta dan restoran Rp4,2 miliar.
"Capaian kedua pungutan pajak itu lampaui dari target yang telah ditetapkan," tambahnya.
Menurut dia, ibu kota baru Indonesia yang dibangun di Kecamatan Sepaku sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, memberikan kontribusi atau ikut menopang pendapatan daerah sektor pajak hotel dan restoran.
Kini, sudah ada satu hotel yang sudah beroperasi di Kota Nusantara, potensi pajak hotel bakal meningkat karena ada sejumlah hotel yang sedang dibangun mulai beroperasi pada 2025.
Kemudian dengan keberadaan ibu kota baru Indonesia tersebut banyak rumah makan serta usaha mikro kecil menengah (UMKM) terus tumbuh dan berkembang, sehingga berdampak pada pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) sektor pajak.
Realisasi pendapatan dari sektor pungutan pajak lainnya yang cukup signifikan, kata dia, yakni pajak reklame mencapai Rp1 miliar dan pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp11,877 miliar.
"Kedua pungutan pajak itu juga lampaui target yang ditetapkan, untuk target pajak reklame Rp800 juta dan PBB Rp11 miliar, ujarnya.
Pertumbuhan pungutan PBB di Kabupaten Penajam Paser Utara dipengaruhi program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).,
Total target PAD secara keseluruhan lebih kurang Rp49 miliar, dan saat ini baru mencapai sekitar Rp49 miliar, sampai akhir 2024 target PAD tersebut salah tercapai, demikian Hadi Saputro.