Pemkot Balikpapan intervensi pasar untuk jaga pasokan bahan pokok di HBKN

Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) melakukan intervensi pasar pada momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di akhir tahun untuk menjaga pasokan bahan pokok (bapok).

"Seperti kita ketahui, di bulan Desember ada perayaan hari besar yakni Natal serta perayaan malam pergantian tahun, maka untuk menyiapkan itu pasti ada intervensi yang kami lakukan," ujar Kepala Disdag Haemusri Umar, di Balikpapan, Senin (18/11).

Dia menerangkan, intervensi yang dimaksud adalah Pemkot Balikpapan akan menggelar operasi pasar murah di kecamatan yang ada di Balikpapan.

Menurutnya, untuk operasi pasar murah yang digelar pada pelaksanaan HBKN tersebut merupakan tahap ketiga dan keempat.

"Tahap pertama kami lakukan pada saat bulan puasa, kemudian tahap kedua di lebaran Idul Fitri, maka berikutnya adalah menjelang Natal dan tahun baru untuk tahap ketiga dan keempat," jelasnya.

Haemusri mengungkapkan, menjelang HBKN hingga akhir tahun sebenarnya ketersediaan komoditi bahan pokok di Kota Balikpapan masih mencukupi.

"Tapi tetap kami intervensi, sebab meskipun komoditi cukup namun daya beli biasanya meningkat, jadi bagaimana kita membantu untuk persediaan kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Haemusri meyakini intervensi pemerintah tersebut juga bisa menjaga kestabilan harga agar tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

Dia menambahkan, untuk ketersediaan bahan pokok seperti beras di Balikpapan, berdasarkan informasi dari Bulog masih cukup hingga awal bulan tahun depan.

"Dan untuk komoditi lain juga masih mencukupi hingga Desember nanti," ungkapnya.

Menurut Haemusri, meskipun Balikpapan bukan kota penghasil komoditi,  melainkan kota jasa, namun Balikpapan menjadi prioritas untuk distribusi bahan pokok.

Hal tersebut dipengaruhi banyaknya pergelaran agenda nasional yang digelar di Kota Balikpapan.

"Di Balikpapan ini juga ada Proyek Strategis Negara (PSN) seperti kilang minyak dan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang juga berdampak ke Balikpapan, maka kita jadi prioritas," imbuhnya.

Haemusri, menuturkan bahwa sejumlah bahan pokok tersebut, didatangkan melalui dua jalur distribusi baik yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak swasta.

"Itu biasanya didatangkan dari Jawa atau Sulawesi," katanya.

Selain bahan pokok, Haemusri juga memastikan untuk kebutuhan lainnya seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) serta gas minyak cair (liquefied petroleum gas/LPG) juga masih tersedia.

"Hingga akhir tahun kebutuhan itu masih mencukupi," pungkasnya.