Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya meningkatkan kapasitas petugas untuk memperbaharui pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam mengelola program imunisasi di provinsi tersebut.
"Untuk itu kami menggalakkan Orientasi dan Peningkatan Petugas Program Imunisasi Batch II pada 21-22 Oktober 2024," kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Kamis.
Dia menekankan pentingnya menjaga cakupan imunisasi yang tinggi dan merata di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Menurut dia, imunisasi merupakan langkah preventif yang efektif untuk mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Menurut dia, imunisasi merupakan langkah preventif yang efektif untuk mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
"Dengan imunisasi yang baik, kita dapat melindungi masyarakat, terutama anak-anak, dari berbagai penyakit berbahaya seperti campak, rubella, polio, dan difteri," katanya.
Ia berharap, kegiatan ini memperkuat kemampuan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan imunisasi yang aman dan berkualitas kepada masyarakat.
"Tenaga kesehatan memiliki peran vital dalam menyukseskan program imunisasi. Mereka harus memiliki pengetahuan yang cukup dan keterampilan yang mumpuni dalam memberikan pelayanan imunisasi," katanya.
Kegiatan ini diikuti para pengelola program imunisasi dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. Materi yang diberikan, meliputi manajemen imunisasi, strategi komunikasi efektif kepada masyarakat, serta pengelolaan logistik vaksin agar tetap aman dan berkhasiat.
"Manajemen imunisasi yang baik sangat penting untuk memastikan ketersediaan vaksin, menjaga kualitas vaksin, dan mendistribusikan vaksin secara merata ke seluruh wilayah," ujar Jaya.
Strategi komunikasi juga menjadi fokus pelatihan ini. Petugas kesehatan perlu mampu memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi.
Selain itu, pengelolaan logistik vaksin yang baik juga menjadi kunci keberhasilan program imunisasi.
"Vaksin harus disimpan dan didistribusikan dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga," katanya.
"Vaksin harus disimpan dan didistribusikan dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga," katanya.
Dia mengharapkan melalui orientasi ini kompetensi petugas kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit menular melalui program imunisasi dapat meningkat.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan imunisasi di Kalimantan Timur," demikian Jaya Mualimin.