Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan pemeriksaan ulang kesehatan hewan kurban yang dijual pedagang musiman untuk menjamin hewan kurban guna keperluan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah itu dalam kondisi layak.
"Sejak awal Juni, tim rutin datangi pedagang musiman hewan kurban di empat kecamatan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Ristu Pramula di Penajam, Sabtu.
Ia menjelaskan tim melakukan pemeriksaan ulang kesehatan hewan kurban berasal dari luar daerah yang dijual para pedagang musiman di daerah itu.
Pemeriksaan ulang kesehatan hewan kurban, kata dia, guna memastikan hewan yang diperdagangkan untuk kurban pada Idul Adha dalam keadaan sehat sehingga dagingnya aman dikonsumsi masyarakat.
Pemeriksaan ulang kesehatan itu, ujar dia, juga untuk mengonfirmasi sertifikat kesehatan yang sudah dikeluarkan untuk hewan tersebut dari daerah asalnya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menyiapkan sekitar 1.200 ekor hewani kurban untuk kebutuhan masyarakat pada Hari Raya Kurban 2024.
Hewan ternak yang tersedia di peternakan masyarakat maupun perusahaan penggemukan lokal hanya memenuhi 240 ekor, sisanya 950 ekor didatangkan dari luar daerah, khususnya sapi dari Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan Jawa,
Apabila dari pemeriksaan ulang kesehatan ditemukan hewan yang sakit, kata dia, akan dikembalikan ke daerah asalnya dan tidak boleh diperjualbelikan.
"Kami jaga kesehatan hewan sapi yang dijual sebaik mungkin dan sudah dapat sertifikat kesehatan," ujar Kasman yang menjual sapi didatangkan dari Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi.
Seorang pedagang yang juga peternak di daerah setempat, Eko mengaku, secara rutin memeriksakan kesehatan hewan yang dijual agar terhindari dari penyakit.
Ternak sapi lokal di Kabupaten Penajam Paser Utara dijual Rp16 juta hingga Rp35 juta, sedangkan sapi dari luar daerah Rp30 juta hingga Rp100 juta, sedangkan kambing sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta.