PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) secara perdana melepas 48 wisudawan lulusan Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) Fakfak yang siap menjadi teladan untuk kemajuan ekonomi masyarakat.
"Kami senantiasa berkomitmen untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan menginisiasi rencana pembangunan pabrik baru di Fakfak, Papua Barat," kata SVP Sekretaris Perusahaan Teguh Ismartono melalui keterangan tertulis yang diterima di Samarinda, Sabtu.
Ia menyebutkan, momen wisuda ini merupakan awal dari perjalanan baru bagi para peserta, sebagai pionir perubahan di kampung maupun distrik masing-masing. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan, pihaknya yakin para wisudawan akan mampu memberikan kontribusi nyata dalam memajukan sektor peternakan, pertanian dan perkebunan di Fakfak, Papua Barat.
"Kami berharap semangat untuk belajar dan berkembang tidak berhenti di sini. Teruslah berinovasi, berbagi ilmu dan mengembangkan potensi demi kemajuan bersama," ucap Teguh.
Pupuk Kaltim akan selalu siap mendukung dan mengawal setiap langkah yang diambil, untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Pabrik baru yang berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diamanatkan pemerintah kepada Pupuk Indonesia, yang lalu dimandatkan pada Pupuk Kaltim sebagai bukti nyata upaya pemerintah dan komitmen Pupuk Indonesia bersama Pupuk Kaltim dalam mendukung produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional.
Dengan kapasitas produksi pupuk urea 1,15 juta ton per tahun dan 825 ribu ton per tahun untuk amonia, proyek ini akan menyasar pemenuhan sekitar 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 hingga 5 juta ton kebutuhan nasional ketika pabrik sudah siap beroperasi penuh 5 tahun nanti.
Selain itu, kehadiran Kawasan Industri Terpadu Fakfak, Papua Barat, diproyeksikan dapat memberi kontribusi positif pada peningkatan ekonomi Indonesia Timur serta pemberdayaan masyarakat setempat.
Tak melulu berfokus pada persiapan infrastruktur, Pupuk Kaltim juga secara langsung terlibat dalam berbagai inisiasi program pemberdayaan masyarakat setempat di Fakfak, Papua Barat. Salah satunya lewat upaya membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan terkait sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan.
Untuk itu, Pupuk Kaltim menggagas program Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) di Fakfak. Menggandeng Institut Pertanian Bogor University (IPB University), program ini sudah berjalan sejak 2023 lalu.
Untuk pertama kalinya sejak digagas, Pupuk Kaltim dan IPB University pun dengan bangga melepas 48 orang wisudawan SPR Fakfak, Kamis, 6 Juni 2024, di Gedung Start Up Center LKST IPB, Bogor.
Ke-48 wisudawan ini berasal dari masyarakat Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Acara ini juga turut dihadiri oleh SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, Sekretaris Dewan Guru Besar Perwakilan Rektor IPB University Prof. Dr. drh. Mohamad Agus Setiadi, manajemen Pupuk Kaltim, dan para pendamping serta pengajar program SPR.
Semenjak dideklarasikan pada 22 Juni 2023 silam, program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Fakfak lewat pencarian potensi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).Program SPR yang dilaksanakan di Kampung Fior, Kampung Kinam, Distrik Bomberay dan Distrik Tomage ini telah menghasilkan beberapa unit sekolah, yakni Sekolah Peternakan Rakyat, Sekolah Pertanian Rakyat dan Sekolah Perkebunan Rakyat.
Selanjutnya, SPR sendiri terdiri dari 6 SPR kecil, yaitu SPR 0109U Usaha Mandiri Bersama, SPR 0109U Kinam Maju Berkembang, SPR 1111 Harapan Maju Makmur, SPR 0101 Tani Jaya Bomberay, SPR 1111 Maju Jaya Mulya dan SPR 0301 Sejahtera Tani Mulya.
“Selamat kepada para wisudawan. Jadikan keberhasilan ini sebagai inspirasi bagi kita semua untuk terus belajar dan berinovasi demi kemajuan bersama. Semoga pencapaian ini menjadi awal dari kesuksesan dan keberhasilan yang lebih besar di masa datang,” tutup Teguh.
Perwakilan wisudawan SPR Fakfak, Alidin Patiran, yang hadir di acara wisuda pun mengungkapkan rasa syukurnya karena telah melewati proses pendidikan dengan baik dengan dukungan Pupuk Kaltim dan IPB University.
“Dua tahun lalu kami adalah petani yang bekerja sendiri-sendiri, dan belum mengerti apa itu bisnis secara bersama-sama. Setelah itu, terbentuklah sembilan orang anggota SPR di empat kawasan," ungkap Alidin.
Selama enam bulan kami mengalami banyak perubahan, kami diajarkan berbagai pola pikir bisnis, diberikan ilmu secara berkelanjutan. Awalnya tidak mengenal satu sama lain, menjadi mengenal satu sama lain dan insyaallah menjadi rekan pengusaha yang sukses.
Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, juga turut mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim untuk pemberdayaan masyarakat di daerahnya.
Menurutnya, Papua Barat memiliki potensi modal alam yang besar terutama sumber daya lahan dan perairan serta keanekaragaman hayati dan komunitas lokal sebagai modal dalam pengembangan sektor pertanian dalam arti luas.
Namun potensi tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena sumber daya manusia pengelolanya masih perlu ditingkatkan keterampilan dan pengetahuannya.
Karena itu, ia berterima kasih juga pada Pupuk Kaltim, tentunya bersama-sama dengan IPB. Karena ini adalah bagian dari Corporate Social Responsibility dari Pupuk Kaltim.
"Saya berharap petani, peternak dan semua yang sudah mengikuti pendidikan SPR ini benar-benar menjadi role model, agent of change, untuk memecahkan permasalahan pertanian dan peternakan di Indonesia dan khususnya Papua Barat,” kata Ali Baham.
Setelah wisuda ini, Pupuk Kaltim berharap para wisudawan ini dapat menjadi contoh kepada masyarakat di daerah asal mereka masing-masing dengan ilmu yang telah diperoleh.
Terutama kontribusi nyata dalam sektor pertanian, peternakan dan perkebunan. Tak hanya itu, wisudawan juga diharapkan dapat memberi manfaat dan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat Fakfak.