Samarinda (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus berkomitmen untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui berbagai program inovatif. Salah satu fokus utama perusahaan adalah program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR), dengan menargetkan penambahan 75 ribu hektar lahan dan 23 ribu petani baru.
"Kami juga fokus pada program solusi pertanian (Agrosolution) yang bertujuan untuk membangun ekosistem pertanian mandiri dan meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Project Manager Program MAKMUR dan Agrosolution Pupuk Kaltim Yusva Sulistyo melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA Kaltim di Samarinda, Jumat.
Menurutnya, program tahun 2024 tersebut merupakan upaya peningkatan signifikan dibandingkan realisasi tahun 2023 yang mencapai 72.436 hektar lahan dan 24.497 petani.
Melalui program tersebut, di tahun 2023 lalu Pupuk Kaltim secara konsisten berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen dan kesejahteraan petani binaan. Tentu ini adalah benchmark yang positif untuk upaya menciptakan ekosistem pertanian mandiri.
"Karena itu, di 2024 ini, kami menargetkan bisa mencapai hasil yang lebih baik lagi agar dukungan terhadap ketahanan pangan nasional semakin kokoh,” ungkap Yusva.
Lebih lanjut, Yusva menjelaskan bahwa program MAKMUR dan Agrosolution tidak hanya fokus pada komoditas padi dan jagung, tetapi juga menggali potensi tanaman unggulan alternatif seperti kentang, kopi, bawang merah, tebu, kacang tanah, buncis, kacang panjang, dan sawit.
Hal ini bertujuan untuk memberikan nilai ekonomi lebih bagi para petani yang terlibat dalam program.
Kunci kesuksesan program ini, menurut Yusva, adalah kolaborasi yang kuat antara Pupuk Kaltim dan petani binaan. Pupuk Kaltim terus memberikan edukasi dan pendampingan terarah dalam pengelolaan dan peningkatan produktivitas pertanian, termasuk edukasi untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi.
“Melalui program MAKMUR dan Agrosolution, kami mengedukasi petani untuk menggunakan pupuk sesuai kebutuhan tanaman sehingga produktivitas meningkat dan pertanian mandiri dapat terwujud,” jelas Yusva.
Selain fokus pada edukasi dan pemberdayaan petani, Pupuk Kaltim juga memastikan ketersediaan pupuk di wilayah distribusinya. SVP Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim Wisnu Ramadhani menegaskan bahwa stok pupuk aman untuk musim tanam kedua tahun 2024.
“Per 28 April 2024, kami telah menyiapkan 379.726 ton stok pupuk subsidi dan 376.510 ton pupuk non subsidi. Pupuk Kaltim juga siap memastikan ketersediaan pupuk nonsubsidi di gudang-gudang dari Lini 1 sampai lini terakhir, sesuai dengan kebutuhan petani setempat,” ujar Wisnu.
Dengan komitmen dan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan program MAKMUR dan Agrosolution dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.
Sebagai negara agraris, sektor pertanian pangan menjadi salah satu pilar utama pergerakan perekonomian Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa sektor pertanian menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, di mana pertumbuhannya di triwulan IV 2023 mencapai 1,30 persen dan distribusinya sebesar 11,53 persen.
Untuk memastikan sektor pertanian bertumbuh meski di tahun ini ada sejumlah tantangan eksternal, tentu diperlukan upaya dan komitmen terbaik dari berbagai lini, baik dari sisi produksi maupun inovasi.
Pupuk Kaltim kembangkan program MAKMUR, targetkan 75 ribu hektar
Jumat, 3 Mei 2024 10:48 WIB
Kami juga fokus pada program solusi pertanian (Agrosolution) yang bertujuan untuk membangun ekosistem pertanian mandiri dan meningkatkan kesejahteraan petani