Samarinda (ANTARA) -
"Pemkab Kukar tentu sangat siap, bahkan sudah ada enam desa/kelurahan di empat kecamatan yang sudah disiapkan menjadi lokasi Latsitarda Nusantara mendatang," ujar Sekretaris Kabupaten Kukar Sunggono dalam keterangan resmi yang diterima di Samarinda, Sabtu.
Enam lokasi tersebut adalah Desa Bangun Rejo di Kecamatan Tenggarong Seberang, Desa Panca Jaya di Kecamatan Muara Kaman, Kelurahan Timbau di Kecamatan Tenggarong, kemudian di Kecamatan Loa Kulu ada tiga desa yakni Sumber Sari, Loa Kulu Kota, dan Desa Loh Sumber.
Sunggono berharap dengan dilaksanakan Latsitarda ke-44 di Kukar tahun ini, tidak saja dapat memberikan hasil, baik pada para taruna, tetapi juga mampu memberikan dampak positif masyarakat setempat dan bagi Pemkab Kukar.
Sehari sebelumnya (Jumat, 19/4) saat memberikan arahan pada acara pembekalan di Magelang bagi para taruna Akademi Militer (Akmil) Tingkat IV yang akan mengikuti Latsitarda Nusantara ke-44, Sunggono berpesan agar dalam pelaksanaan Latsitarda mendatang, para taruna menerapkan filosofi di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
"Untuk itu, para taruna diharapkan menghormati adat budaya dan menghargai kearifan lokal karena di Kukar masih banyak kearifan lokal dan adat istiadat, bahkan budaya yang sangat kuat sehingga semua perlu berhati-hati dalam bertindak," katanya.
Ia menjelaskan Kukar memiliki luas 27.263 km persegi, penduduk terdiri dari berbagai suku dengan penduduk mayoritas Kukar adalah Suku Kutai. Suku lain yang mendiami Kukar antara lain Banjar, Bugis, Jawa, dan Suku Dayak dengan total jumlah penduduk 788.113 jiwa.
Sementara dalam acara pembekalan tersebut Komandan Resimen Taruna (Danmentar) Akmil Brigjen TNI Dwi Sasongko mengatakan Latsitarda ke-44 di Kabupaten Kukar digelar pada 30 April - 8 Juni 2024.
"Pembekalan dalam rangka Latsitarda ini memiliki arti penting bagi para taruna, sebagai gambaran dan persiapan agar untuk pelaksanaan mendatang para taruna tidak mengalami kendala dalam menyesuaikan dengan kondisi alam maupun memahami situasi wilayah dan kearifan lokal, termasuk hubungan masyarakat di tempat kegiatan," katanya.(Adv)