Sangatta (ANTARA) - Bupati Kabupaten Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat yang dilaksanakan di Markas Komando (Mako) Polres Kutim untuk pengamanan lebaran atau perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Apel ini juga mengingatkan kembali dan menyamakan persepsi terkait dengan implementasi di lapangan yang disampaikan Bapak Kapolri," kata Ardiansyah Sulaiman, di Sangatta, Rabu.
Ia mengatakan apel bertujuan menyamakan persepsi terkait pengamanan dan keamanan antara Polri, TNI, dan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Ardiansyah menjelaskan dengan adanya Operasi Ketupat, masyarakat Kutim dapat melaksanakan Hari Raya Idul Fitri dengan khusyuk dan tanpa gangguan.
“Saya berharap di Kutai Timur, masyarakat bisa tenang dan aman dalam ketika mudik lebaran serta bersilaturahmi dengan sanak keluarga,” harapnya.
Dikemukakannya pada Operasi Ketupat tahun 2024 , pihak TNI, Polri dan Pemkab Kutim membuat beberapa posko aduan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu perayaan lebaran Idul Fitri.
“Akan ada pos-pos yang dibangun, dan ditempatkan personil TNI, Polri, dan Pemkab Kutim. Ada pula Basarnas, jadi masyarakat bisa melaporkan segala bentuk gangguan di pos tersebut,” katanya.
Kapolres Kutai Timur AKBP Ronni Bonic menuturkan dalam operasi ketupat 2024 diterjunkan sebanyak 600 personil yang terdiri dari TNI, Polri, serta unsur Pemkab Kutim.
Ia menyebutkan pihaknya telah membuat 3 pos yakni di simpang 3 Jalan Pendidikan yang merupakan jalan Nasional, di Jalan Kenyamukan dan di Jalan Teluk lombok.
“Pos di Kenyamukan dan di Lombok sering dijadikan tempat keramaian oleh masyarakat pada saat hari hari besar keagamaan. Kami juga melakukan pengamanan pada titik-titik kegiatan masyarakat seperti Salat Ied,” jelasnya.
Ronni Bonic berharap Operasi Ketupat 2024 dapat berjalan lancar, hingga tidak ada hal-hal yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Jadi masyarakat dapat secara gembira dan khusyuk dalam merayakan hari kemenangan.
