Bendung Gerak Sungai Talake dinilai mampu mencegah banjir luapan sungai yang berada di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser yang merupakan daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), demikian disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Wakidi.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara itu, di Penajam, Jumat, mengatakan bendung gerak di perbatasan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser itu, perlu segara dibangun agar tidak terjadi korban saat musim hujan.
Wakidi mengatakan Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara seringkali mengalami banjir akibat luapan air dari hulu sungai Talake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.
Dampak banjir sungai Talake di Babulu itu, termasuk kerugian materiil seperti area pertanian, selain akses transportasi warga yang terputus akibat luapan air sungai.
Pada Maret 2023, lanjut Wakidi, ratusan hektar lahan pertanian di Desa Sumber Sari, Babulu terendam air akibat banjir Sungai Talake. Para petani pun gagal panen akibat banjir kiriman dari Kecamatan Long Kali, Paser itu.
Baca juga: DPRD Penajam: Bendung Gerak Talake bantu penuhi pangan Kota Nusantara
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara itu, di Penajam, Jumat, mengatakan bendung gerak di perbatasan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser itu, perlu segara dibangun agar tidak terjadi korban saat musim hujan.
Wakidi mengatakan Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara seringkali mengalami banjir akibat luapan air dari hulu sungai Talake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.
Dampak banjir sungai Talake di Babulu itu, termasuk kerugian materiil seperti area pertanian, selain akses transportasi warga yang terputus akibat luapan air sungai.
Pada Maret 2023, lanjut Wakidi, ratusan hektar lahan pertanian di Desa Sumber Sari, Babulu terendam air akibat banjir Sungai Talake. Para petani pun gagal panen akibat banjir kiriman dari Kecamatan Long Kali, Paser itu.
Baca juga: DPRD Penajam: Bendung Gerak Talake bantu penuhi pangan Kota Nusantara
"Kalau ada bendung gerak, sebagian air Sungai Talake bisa dialirkan ke wilayah lain Penajam Paser Utara untuk lahan pertanian," ujarnya
Dia mengatakan pembebasan lahan pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake itu telah dilakukan pada 2020. Bendung gerak telah direncanakan untuk dibangun seluas 74.307 hektare yang mencakup area di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser dengan perkiraan anggaran sekira Rp759,8 miliar.
Namun, Wakidi mencatat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengalihkan anggaran pembangunan fisik Bendung Gerak Sungai Talake ke proyek pengadaan air di Kecamatan Sepaku demi pemenuhan air bersih IKN.
Dia meminta pemerintah pusat tidak mengabaikan pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake guna mencegah persoalan banjir di Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Selain mencegah luapan Sungai Talake, bendung gerak itu juga dinilai dapat menyelesaikan persoalan irigasi lahan pertanian di dua kabupaten saat musim kemarau, demikian Wakid.(Adv)