Balikpapan (ANTARA) - Remaong Kepatihan Selatan atau RKS, organisasi adat dan budaya yang bernaung di bawah Kesultanan Kutai Kartanegara bertekad untuk membangkitkan kembali budaya Kutai di Balikpapan.
“Kami akan gelar pesta adat Erau, mendorong seni budaya Kutai seperti tari-tarian ditampilkan di acara-acara resmi pemerintahan, hingga memperjuangkan hal-hal tentang Kutai seperti bahasa, adat dan istiadat, menjadi pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah di Balikpapan,” kata Komando RKS Muhammad Culang, di Balikpapan, Selasa.
Ia mengatakan, apalagi Balikpapan, kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, adalah bagian dari Kesultanan Kutai sebelum Republik Indonesia berdiri.
Dengan kembali menggiatkan seni dan budaya dan menjadikannya bagian penting dari keseharian hidup di Balikpapan, Culang yakin kejayaan Kesultanan Kutai Ing Martadipura sebagai penerus Kerajaan Kutai, kerajaan tertua di Nusantara, dan kini di bawah Republik Indonesia, akan kembali.
Menurutnya Bandara di Balikpapan menggunakan nama Sultan Kutai, yaitu Sultan Adji Mohammad Soelaiman, yang adalah Sultan Kutai ke-17. Tentu baik sekali jadi satu tempat mengenalkan kembali berbagai budaya Kutai seperti tarian selamat datang.
"Selama ini kan hanya tarian Dayak saja. Itu tentu tidak salah. Akan tetapi lebih lengkap bila acara-acara resmi pemerintahan, juga acara swasta dan para pihak lainnya, menyertakan tarian khas dari Suku Kutai di Balikpapan sebagai satu mata acara wajib."
Ada pun pesta adat Erau di Balikpapan diharapkan bisa digelar dalam skala kecil terlebih dahulu dan dilangsungkan setelah Erau besar di Kota Radja Tenggarong.
Untuk diketahui Remaong Kepatihan Selatan diresmikan keberadaannya oleh Menteri Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Adji Pangeran Hario Soeria Adi Kesoema mewakili Sultan Adji Muhammad Arifin di Balikpapan, Minggu 3/9 di Ballroom Hotel Bluesky, Jalan R Soeprapto.
Menteri Adat Adji Pangeran Hario menegaskan bahwa Progam RKS ini mendapat restu sekaligus dukungan dari Kesultanan.
“Pastinya kami dukung karena RKS ini merupakan perpanjangan tangan dari kesultanan. Pesan saya ingatlah selalu untuk menjaga nama baik," kata Menteri Adat Adji Pangeran Hario Soeria Adi Kesoema.