Kutai Timur (ANTARA) - Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mendukung pesta panen masyarakat Mecaq Undat di Desa Persiapan Tepian Budaya, Kecamatan Bengalon terus dilestarikan.
“Pesta panen Mecaq Undat rutin dilaksanakan setiap tahun, hal itu sebagai tanda syukur masyarakat adat dayak yang ada di sini," kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman usai mengikuti pesta panen di Kecamatan Bengalon, Sangatta, Selasa.
Ia menjelaskan pesta panen Mecaq Undat memiliki arti tumbuk beras ketan menggunakan lesung panjangnya sekitar 15 meter,yang merupakan hasil panen masyarakat di ladang.
Ardiansyah meminta tradisi-tradisi seperti ini harus terus dilestarikan, sebab hal ini merupakan warisan budaya turun-temurun yang harus dijaga agar tidak terkikis oleh kemajuan zaman.
“Masyarakat di sini memang bersemangat untuk memanfaatkan sumber daya alam untuk mencukupi kehidupan. Melalui tradisi yang sudah berjalan, kami mendukung pelestarian kebudayaan yang ada di Desa Tepian Budaya ini,” katanya.
Ia mengharapkan kebudayaan ini dapat menjadi potensi desa yang dapat dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat, dengan memperkenalkan budaya ke dunia yang lebih luas, sehingga menjadi salah satu menjadi daya tarik wisatawan ke Kutim.
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang menambahkan pesta panen Mecaq Undat harus terus dilestarikan, pemerintah kabupaten harus hadir untuk mendukung budaya seperti ini.
“Ini patut dilestarikan sebagai warisan nenek moyang. Selain kekayaan budaya, sebagai rasa syukur dari hasil panen yang diperoleh masyarakat,” tuturnya.
Usai mengikuti pesta panen Mecaq Undat, Bupati dan Wakil Bupati Kutim juga meresmikan Kantor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tepian Langsat yang berdekatan dengan Desa persiapan Tepian Budaya.