Balikpapan (ANTARA) - Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Kota Balikpapan merencanakan festival kebudayaan Kutai masuk dalam kalender agenda Kota Balikpapan.
Hal itu disampaikan Kepala DPOP Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma saat menghadiri pesta rakyat Kutai Selatan Adji Batera Agung Dewa Sakti Festival (ABADS Fest) di Lapangan Merdeka Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (29/1).
"Di Balikpapan kan ada agenda nasional seperti Balikpapan Festival (BPNFest) pada September mendatang, mungkin bisa dimasukkan di sana, dikemas dengan baik di agenda tersebut," katanya.
Ratih menjelaskan, BPNFest merupakan agenda tahunan Kota Balikpapan yang sudah lolos kurasi Kharisma Event Nasional (KEN) yang digelar oleh kementerian terkait.
"Agendanya itu-kan berlangsung selama empat hari, artinya masih ada tempat memasukkan kebudayaan tersebut," katanya.
Dia menyebutkan, festival budaya Kutai di Balikpapan merupakan yang pertama, dimana ajang tersebut turut ditampilkan seperti tarian jepen, atraksi beladiri kuntaw, serta menyumpit balon.
"BPNfest merupakan wadah silahturahmi para pelaku seni budaya," tutur dia.
Ratih menambahkan, di ajang BPNFest mereka akan mendapatkan panggung yang luas, maka diharapkan dari kesenian Kutai ini bisa memberikan penampilan atraktif lagi, sehingga pesan budaya itu masuk semua di masyarakat
Sementara itu, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI, Adji Muhammad Arifin mengatakan dari kesultanan siap bersinergi dengan pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Balikpapan.
"Kita harus siapkan tapi yang terpenting bisa ditentukan kapan waktunya," ucapnya.
Dia juga menyampaikan, ABADS Fest pertama kali digelar di Kota Balikpapan dan akan berlanjut di daerah lainnya yang masuk wilayah Kerajaan Kutai Kartanegara.
"Kita memilih Balikpapan, sebab Balikpapan merupakan yang tertua, maka mustahil bila tidak bisa mengembangkan budayanya," ucapnya.
Kesultanan Kutai juga berharap kegiatan itu masuk menjadi agenda nasional atau kalender agenda tahunan di Kota Balikpapan yang lebih meriah lagi.
Terlebih lagi Balikpapan sebagai pintu gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN), artinya pengenalan budaya itu bisa lebih luas lagi.
"Adat dan kebudayaan kami ini kan merupakan gambaran dari kekayaan budaya di Kalimantan, maka bisa menjadi gambaran juga buat IKN nanti," kata Adji Muhammad Arifin