Balikpapan (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menyebutkan pembangunan jaringan pipa gas dari Senipah ke Balikpapan oleh Pertamina Gas (Pertagas) menjadi titik awal pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan gas yang lebih luas.
”Karena sudah ada infrastruktur utamanya, yaitu jaringan pipa itu maka saya yakin akan terbuka peluang pemanfaatan gas untuk keperluan lain,” kata Ketua Kadin Kota Balikpapan Yaser Arafat di Balikpapan, Sabtu.
Proyek pembangunan jaringan pipa dari fasilitas pengolahan gas di Senipah, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, yang dikelola PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) hingga ke Kilang Pertamina Balikpapan membentang sepanjang 78 km.
Proyek ini tidak dikerjakan dengan penggalian biasa atau konvensional, di mana pekerja menggali lubang sepanjang sisi jalan sejauh diperlukan, melainkan dengan cara pengeboran horizontal. Dengan cara ini, tidak sepanjang sisi jalan dilakukan penggalian, melainkan hanya di titik-titik tertentu.
Hal ini diperhitungkan untuk membuat pemasangan pipa lebih cepat dan berdampak minimal pada lalu lintas dan kenyamanan masyarakat.
“Harapan kami proyek ini bisa terselesaikan dengan cepat atau sesuai target,” lanjut Yaser.
Pertagas sendiri memiliki pengalaman dalam mengelola dan mengoperasikan 77 segmen dan 3.339 km saluran pipa minyak dan gas bumi di seluruh Indonesia.
Proyek Pipa Gas Senipah-Balikpapan juga merupakan Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 56 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional RDMP RU V Balikpapan sebagai PSN (Proyek Strategis Nasional).
Sumber gas dari fasilitas pengolahan di Senipah sendiri adalah dari sejumlah sumur yang dikelola PHM.
Saat ini juga Balikpapan sebenarnya sudah memiliki jaringan gas kota yang dibangun sejak 2016. Sudah terpasang 16.632 sambungan rumah yang tersebar di 6 kelurahan yang masih relatif dekat dengan kawasan Kilang Pertamina Balikpapan, seperti Muara Rapak.