Samarinda (ANTARA) -
"Saat ini, tinggi muka air di tampungan mencapai 7,05 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan volume kapasitas air sebesar 273.600 meter kubik, yang masih mencukupi untuk distribusi ke PDAM dan area persawahan," ujar Koordinator UPB Lempake, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Kementerian PUPR Erwin di Samarinda, Kamis.
Pengelola Bendungan Benanga Samarinda, lanjut Erwin, telah melakukan pemantauan selama seminggu terakhir terhadap kondisi Bendungan Benanga Samarinda untuk memastikan pasokan ke PDAM dan irigasi pertanian hadapi musim kemarau.
Meski tanpa hujan, pengelola meyakini air bendungan masih bisa untuk mencukupi kebutuhan PDAM selama lima sampai enam bulan.
Baca juga: Pemprov Kaltim siap cegah karhulta jelang musim kemarau 2023
Balai Wilayah Sungai membantu menyuplai distribusi air pada kondisi kemarau meskipun kewenangan suplai untuk area persawahan berada di Dinas PUPR Kota.
Selain pemantauan secara langsung pada Bendungan Benanga Samarinda, pengelola juga mengikuti laporan BMKG tentang proyeksi puncak kemarau pada Agustus hingga September.
"Semua langkah dilakukan untuk memastikan ketersediaan air tetap terjaga dan memberikan dampak positif bagi pertanian dan kebutuhan masyarakat sekitar," ujar Erwin yang mengaku belum ada keluhan dari masyarakat tentang pasokan air baku terutama untuk PDAM serta persawahan.
Baca juga: Perkebunan Kaltim siapkan 433 embung hadapi kemarau