Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah bersiap untuk melalukan pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla) memasuki musim kemarau tahun 2023 ditandai dengan gladi posko Karhutla Kaltim di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Wagub Hadi Mulyadi mengatakan kebakaran hutan dan lahan telah menjadi isu nasional dan merupakan permasalahan rutin yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, khususnya pada musim kemarau yang perlu menjadi perhatian dan tanggung jawab semua untuk mengatasinya.
"Saya berharap melalui kegiatan ini, kita terus membangun upaya pencegahan Karhutla dengan kerja sama dan keterlibatan antara lembaga, dinas, instansi pusat dan daerah, serta bersinergi dengan TNI, Polri, BNPB, BPBD dan satgas-satgas provinsi, kabupaten dan kota," pesan Wagub Hadi Mulyadi saat memimpin upacara Gladi Posko Karhutla di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin.
Wagub Hadi mengajak dan mendorong agar semua stakeholders terkait Karhutla di Kaltim untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian, berupa peningkatan status kedaruratan, patroli terpadu, water bombing dan pemadaman dini.
"Semoga upaya kita semua dalam program ini mampu mengawal dan menjaga Kaltim sebagai paru-paru dunia yang saat ini telah ditunjuk menjadi Ibu Kota Nusantara, sekaligus mendapatkan apresiasi pusat dan Bank Dunia melalui program FCPF Carbon Fund," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim Joko Istanto mengatakan gladi posko Karhutla merupakan serangkaian kegiatan penanganan dan pengendalian Karhutla yang sudah final dan siap beraksi dalam menghadapi Karhutla setiap tahunnya.
"Dengan demikian, setiap pasukan pengendalian Karhutla, secara nyata dan meyakinkan bahwa setiap anggota/personil sudah paham dan mampu melalukan penanganan, pengendalian sesuai dengan tugasnya," jelasnya.
Gladi Posko Karhutla tahun 2023, diikuti 653 personil, dengan 550 orang yang akan bertanding, yaitu UPTD KPH lingkup Dishut Provinsi Kaltim sebanyak 21 regu. BPBD kabupaten 6 regu, Disbun/Distan kabupaten 10 regu, perusahaan HPH dan HTI 10 regu, perusahaan pertambangan 4 regu, perusahaan perkebunan 6 regu dan masyarakat peduli api (MPA) 40 regu. Dan kegiatan dilaksanakan selama lima hari, dari 31 Juli sampai 4 Agustus 2023.
"Adapun tujuan utama dilaksanakannya gladi posko Karhutla adalah untuk membangun kebersamaan dan persamaan persepsi serta pemahaman mengenai penanganan Karhutla, ini sangat penting dalam hal mengantisipasi dan penanganan terjadinya Karhutla," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Wagub Hadi Mulyadi dan undangan juga menyaksikan simulasi pengendalian pemadaman kebakaran hutan dan lahan, juga meninjau posko fire fighter UPTD KPHP Talake.