Balikpapan (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di Balikpapan butuh perhatian khusus karena masih kurangnya ruang kelas untuk para murid.
"Hari ini saya baru pertama kali berkunjung ke sini, setelah saya melihat kondisinya, bahwa SLB di Kota Balikpapan ini butuh perhatian khusus yang lebih lanjut," kata Akmal Malik, uji coba program Presiden Republik Indoensia Prabowo Subianto yakni makan siang bergizi gratis, Rabu (11/12)..
Menurutnya tidak sepatutnya ada ruang kelas yang diberikan sekat, dalam arti pada satu kelas tersebut dibagi menjadi dua ruangan akibat masih kurangnya ruang kelas di sekolah tersebut.
"Ruang kelas seperti itu tentu tidak representatif, kami butuh ruang kelas SLBN ini harus refresentatif," katanya.
Ia menyebutkan pengelolaan SLBN di Balikpapan masih masuk ranah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, maka sudah sewajarnya Pemprov Kaltim ikut intervensi untuk memenuhi kebutuhan serta kelayakan sekolah tersebut.
"Bila ingin menunjukkan hadirnya negara untuk kebutuhan masyarakat, maka kita harus intervensi yang lebih besar kepada SLB ini," ucapnya.
Oleh karena itu, Akmal meminta agar dinas terkait mengalokasikan anggaran yang besar untuk pembenahan SLBN yang terletak di kawasan Balikpapan Selatan tersebut.
"Menurut saya ini bisa dengan mengurangi hibah, dan anggaran itu diperbanyak untuk pembenahan disini, menambah ruang kelas baru di sini," kata Akmal.
Akmal juga meminta kepada bidang perencanaan anggaran untuk dilakukan penataan ulang kembali agar sekolah tersebut tersentuh oleh pemerintah.
Selain ruang kelas, yang menjadi perhatian Akmal adalah tenaga didik di SLBN Balikpapan yang menurutnya juga masih kurang.
"Maka tenaga didik di sekolah ini juga harus diperhatikan," ujarnya.
Di sisi lain, Akmal juga meminta dukungan dari Pemerintah Kota Balikpapan untuk pembenahan sekolah tersebut.
"Kita harus berkolaborasi, banyak hal yang harus dilakukan disini demi kebaikan masyarakat khususnya yang membutuhkan sekolah ini," tutur Akmal.
Pelaksana tugas (Plt) SLBN Balikpapan Solikhatun Nafiah menyampaikan sangat mengapresiasi upaya Pemprov Kaltim.
"Saya sangat berharap SLB ini bisa dibantu untuk kekurangan sarana dan prasarananya, seperti ruang kelas baru maupun guru," harapnya.
Dia mengakui ruang kelas yang disekat-sekat itu sangat tidak ideal, tapi apa boleh buat mengingat sekolah itu kekurangan ruang kelas.
"Idealnya satu kelas itu bisa untuk lima hingga tujuh orang dan ruangannya tidak disekat," jelasnya.
Dia menyebutkan, di SLBN Balikpapan secara keseluruhan baik tingkat SD hingga SMA memiliki sebanyak 417 siswa namun hanya memiliki 18 kelas serta 56 guru.
Lanjut Nafiah dari pihak sekolah sebelumnya juga sudah pernah mengajukan untuk perbaikan ke dinas terkait di Provinsi.
"Dan disini sering namun hanya perbaikan ringan seperti pengecoran, tapi untuk kebutuhan utama itu penambahan kelas," katanya.