Surabaya (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) IV Samarinda melakukan studi tiru teknik pengelolaan sumber daya air ke Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur, untuk diterapkan di Provinsi Kalimantan Timur.
"Dalam studi tiru ini kami juga membawa beberapa anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (TKPSDA WS) Mahakam untuk studi tiru penguatan kelembagaan," kata Kasi Perencanaan BWSK IV Samarinda Gus Agung Guntoro di Kantor PU SDA Jatim di Surabaya, Selasa.
Tim dari Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) ini ditemui sejumlah pejabat PU SDA Jawa Timur antara lain Fauzy Nasruddin selaku sekretaris, Fajar selaku Kabid Irigasi PU SDA, dan sejumlah staf.
Gus Agung Guntoro yang juga Kepala Sekretariat TKPSDA Kaltim ini melanjutkan, hal lain yang ingin dipelajari oleh tim dari Kaltim adalah tentang pola kerja dan kelembagaan Komisi Irigasi.
Hal lain yang ingin dipelajari adalah tentang Ruang Komem Center sebagai pusat data dan informasi publik mengenai berbagai hal tentang sumber daya air, karena BWSK IV Samarinda bersiap membuat Komen Center di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Setelah diskusi, Sekretaris PU SDA Jatim mengajak rombongan dari Kaltim ke ruang Komen Center di lantai 1 kantor setempat, untuk melihat langsung informasi apa saja yang disajikan dan bisa diakses langsung oleh publik secara daring.
Dari ruang ini pun tim dari Kaltim bisa melihat langsung mengenai perlengkapan yang harus tersedia di Komen Center mulai dari unit komputer, monitor lebar dinding, hingga tenaga lapangan atau satuan tugas (satgas) yang siaga di lapangan untuk melaporkan secara langsung per kejadian di daerah aliran sungai, bendungan dan sekitarnya.
Setelah diskusi dan melontarkan berbagai pertanyaan di Komen Center, tim dari Kaltim kemudian diantar Kabid Irigasi PU SDA Jatim bersama staf menuju ke Bendungan Pacal di Desa Kedung Sumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro.
Di bendungan yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo ini, berbagai hal yang dipelajari tim dari Kaltim antara lain tentang ketahanan air yang meliputi konservasi, daya guna, pengendalian daya rusak air, hingga peran masyarakat dalam keberlanjutan pemanfaatan sumber daya air.