Bontang (ANTARA) - Balai Taman Nasional (BTN) Kutai melaksanakan kegiatan tahunan Asian Waterbird Census (AWC) 2025 di wilayah Bontang dan Kutai Timur, yang berlangsung sejak 10 hingga 15 Februari 2025.
"Kegiatan ini dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia, untuk melihat dan mendata burung-burung air yang ada," ucap Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BTN Kutai Zuhrotun Nisa, saat dihubungi via telpon, Selasa.
Ia menjelaskan AWC tersebut dilakukan pada beberapa tempat seperti rawa, sungai, hingga laut yang ada di wilayah Kota Bontang dan Kutim. Lokasi-lokasi pengamatan tersebut meliputi Bontang Kuala, Teluk Pandan, persawahan pertamina Sangkima, dan di Pantai Teluk Lombok.
Lanjutnya AWC 2025 dilaksanakan serentak secara internasional pada Januari hingga Februari. Menurutnya, pada saat itu di bumi bagian utara sedang terjadi musim dingin. Sehingga burung-burung tersebut melakukan migrasi ke bumi bagian selatan.
Kegiatan itu juga berupaya mendukung pelestarian, pengelolaan habitat, dan perlindungan keanekaragaman jenis burung air yang ada di wilayah tersebut.
"Burung air ini kan, ada yang endemik Indonesia ada juga yang cuman berimigrasi dari utara. Itu yang kami data," tuturnya.
Nisa mengatakan dalam AWC 2025 di Bontang - Kutim diinisiasi BTN Kutai yang bekerja sama dengan sukarelawan. Hasil dari kegiatan tersebut pihaknya akan melaporkan ke Kementerian Kehutanan yang akan dibawa tingkat Internasional.
Dia mengemukakan Indonesia merupakan salah satu tempat persinggahan burung-burung air dari negara Australia. Lokasi persinggahannya seperti di hutan-hutan, rawa, mangrove, dan sekitar pantai.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk terus menjaga lingkungan habitat burung-burung air tersebut.
“Sehingga burung-burung tersebut dapat selalu terjaga kelestarian-nya, dan burung-burung migran selalu memiliki tempat singgah ketika musim migrasi tiba,” ujar Nisa.