Samarinda (ANTARA) - Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi meminta kepada perusahaan yang beroperasi di wilayah setempat untuk menyalurkan dana dari program corporate social responsibility (CSR) dalam pembangunan infrastruktur dasar masyarakat seperti masalah listrik.
Pasalnya, lanjut Hadi Mulyadi sejumlah wilayah di Kaltim khususnya di pedalaman masih banyak yang belum mendapatkan akses listrik dari PLN.
"Saat kami melakukan kunjungan ke Kabupaten Kutai Barat ada 11 kampung yang saat ini belum tersambung aliran listrik, tentu kondisi ini perlu perhatian khusus bukan hanya pemerintah saja, namun peran swasta juga diperlukan," kata Hadi Mulyadi di Samarinda, Jumat.
Pada kesempatan itu Hadi sempat menyinggung terkait penyaluran CSR ke beberapa universitas di luar Kaltim, dari salah satu perusahaan tambang.
"Dari pada dana diberikan ke luar daerah bagusnya CSR perusahaan itu bisa membangun jaringan listrik untuk desa-desa di Kutai Barat," imbuh Hadi.
Untuk itu, pihaknya meminta para pengusaha yang ada di Kaltim, untuk membantu PLN membangun jaringan listrik, melalui dana CSR.
"Saya minta PLN kerja sama dengan pengusaha untuk membangun jaringan listrik di Kubar," kata Hadi.
Hadi Mulyadi mendorong PLN untuk berkoordinasi dengan beberapa perusahaan di Kutai Barat, mulai program PT Gunung Bayan, Banpu Group dan PT Indo Tambangraya Megah, agar menyalurkan CSR untuk membantu menyelesaikan jaringan listrik di Kubar.
Hadi menegaskan pihaknya juga bakal melakukan komunikasi dengan perusahaan tersebut, agar persoalan infrastruktur dasar masyarakat itu bisa terselesaikan secara bertahap.
“Kita harapkan, 11 kampung di Kutai Barat ini bisa mendapatkan aliran listrik pada tahun 2023 ini," tegasnya.