Samarinda (ANTARA) - Realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang 2022 yang senilai Rp18,17 triliun dengan 1.005 proyek, negara asal investor dengan kontribusi terbanyak adalah dari Singapura dengan nilai Rp4,48 triliun.
"Investor asal Singapura terdapat 324 proyek dengan realisasi investasi sebesar 312,22 juta dolar AS atau Rp4,48 triliun dengan kontribusi 24,66 persen dari total nilai investasi PMA," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Puguh Harjanto di Samarinda, Sabtu.
Investasi terbanyak kedua berasal dari China yang merealisasikan pekerjaan 48 proyek dengan investasi sebesar 279,05 juta dolar AS atau senilai Rp4 triliun, sehingga negara ini memberikan kontribusi sebesar 22,04 persen dari total nilai investasi PMA yang masuk Kaltim.
Sedangkan terbanyak ketiga adalah investor dari Malaysia yang merealisasikan 170 proyek dengan investasi sebesar 162,65 juta dolar AS atau setara Rp2,33 triliun, sehingga negara ini memberikan andil sebesar 12,85 persen dari total nilai investasi PMA Kaltim yang mencapai Rp18,17 triliun.
Sedangkan berdasarkan sektor usaha, maka subsektor pertambangan memberikan andil tertinggi dari PMA, yakni dengan realisasi investasi mencapai 515,91 juta dolar, setara dengan Rp7,4 triliun atau dengan kontribusi sebesar 40,74 dari total realisasi PMA.
Subsektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar untuk realisasi investasi di Kaltim adalah industri mineral non-logam, yakni sebesar 216,01 juta dolar AS, setara dengan Rp3,09 triliun atau dengan andil sebesar 17,06 persen.
Kemudian subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan dengan nilai 190,01 juta dolar AS, setara dengan Rp2,72 triliun atau dengan kontribusi sebesar 15,01persen dari total PMA yang masuk ke Kaltim.
Secara keseluruhan, lanjut Puguh, terdapat sekitar 19 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMA pada tahun 2022.
Sementara itu, Kabupaten Kutai Timur memberikan kontribusi paling signifikan, yakni dengan proyek PMA sebanyak 143 unit senilai 630,92 juta dolar AS, setara dengan Rp9,21 triliun atau dengan andil sebesar 49,83 persen.
Kemudian Kabupaten Kutai Barat menjadi kontributor kedua dengan 58 proyek, yakni dengan nilai 193,18 juta dolar AS, setara Rp2,84 triliun atau sebesar 15,67 persen dari total realisasi PMA.
"Sedangkan Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan kontributor ketiga dengan proyek yang dikerjakan sebanyak 138 unit, nilai modal yang ditanamkan sebesar 180,41 juta dolar AS, setara Rp2,58 triliun atau dengan kontribusi 14,25 persen," kata Puguh.
Investasi PMA di Kaltim terbanyak dari Singapura
Minggu, 19 Februari 2023 5:49 WIB