Nunukan (ANTARA Kaltim) - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyatakan kekurangan naskah soal ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara disebabkan kesalahan distribusi dari pihak percetakan.
Kasi Mutasi BKN, Noor Afiat yang ditemui di Nunukan, Minggu, mengakui terjadinya kekurangan naskah soal ujian CPNS bagi peserta strata satu (S1) di daerah itu sebanyak 750 eksemplar.
"Kita belum ketahui pasti penyebab kesalahan ini. Tetapi kayaknya karena distribusi (naskah) yang kurang pas dari percetakan," ujar Noor Afiat di Kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Nunukan.
Mengenai kekurangan naskah soal ujian CPNS di Kabupaten Nunukan, dia mengatakan telah berkoordinasi dengan Kepala BKN pusat dan membenarkan difotocopi sesuai kekurangan tersebut.
Selain itu dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi juga dibenarkan untuk memfotocopi naskah ujian apabila terjadi kekurangan tanpa diketahui nomor dan tahun terbitnya peraturan yang dimaksudkan, kata dia.
"Masalah kekurangan naskah di Nunukan ini kami sudah konfirmasikan dengan Kepala BKN dan memerintahkan untuk difotocopi," jelas Noor Afiat lagi.
Terkait dengan kekhawatiran fotocopian naskah soal yang dapat bermasalah, Kasi Mutasi BKN ini menjamin tidak akan ada masalah lagi misalnya tulisan kabur dan kekurangan nomor soal.
Noor Afiat menyatakan, kekurangan naskah soal ujian CPNS tidak diketahuinya secara pasti dan menjamin pula tidak mempengaruhi tingkat kelulusan peserta ujian.
"Saya rasa tidak mempengaruhi kelulusan peserta (ujian CPNS) walaupun naskahnya fotocopian," tegasnya.
Kekurangan naskah soal tersebut disebutkan Bupati Nunukan, Drs Basri sebanyak 750 eksemplar khusus untuk peserta ujian strata satu (S1) dengan lokasi ujian SMAN 1 Nunukan, SMAN Nunukan Selatan.
Ditempat berbeda Wakil Bupati Nunukan, Hj Asmah Gani mengakui terjadinya kekurangan naskah ujian CPNS di wilayahnya tidak diketahui pasti penyebabnya.
"Pemerintah daerah tidak tahu persis penyebab terjadinya kekurangan naskah ujian ini. Makanya kami juga heran koq bisa seperti itu," ujarnya. (*)