Samarinda (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Varia Niaga milik Pemerintah Kota Samarinda terus mengembangkan usahanya dan mulai melirik potensi bisnis di Dermaga Harapan Baru melalui unit bisnis supply air yang di peruntukan keperluan air bersih bagi kapal-kapal yang lalu-lalang di Sungai Mahakam.
“Jadi ada aset tidur sebenarnya yang kalau dioptimalkan bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) melalui pengelolaan dari Perumda Varia Niaga Samarinda,” kata Direktur Perumda Varia Niaga Samarinda, Syamsudin Hamade, Senin.
Ia mengatakan, bisnis yang digarap adalah bisnis supply air bersih untuk kapal-kapal yang akan tambat di Dermaga Harapan Baru.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan perjanjian kerja sama pengelolaan lokasi dermaga dengan Dinas Perhubungan Kota Samarinda dalam bentuk sewa menyewa. Artinya secara legalitas,Perumda Varia Niaga sudah mendapatkan lampu hijau dari dinas terkait.
Sementara untuk sumber air bersih, Perumda Varia Niaga bekerja sama dengan Perumdam Tirta Kencana Samarinda. Sekarang tinggal menunggu hasil sanitasi dari labolatorium agar nantinya air bersih yang dijual ke kapal-kapal sudah tersertifikasi. Jika semua sudah beres, bulan depan sudah bisa beroperasi .
Syamsudin menjelaskan, bisnis supply air bersih di Dermaga Harapan Baru akan menambah unit bisnis baru bagi Perumda Varia Niaga Samarinda.
Menurutnya, ada beberapa usaha yang dikelola Perumda Varia Niaga diantaranya rumah susun (rusun) di empat titik yakni di Harapan Baru, Sungai Kunjang 1, Sungai Kunjang 2, dan Jalan Wanyi Bengkuring). Kemudian jasa pergudangan di wilayah Jalan Ir Soetami, dan mini market Bebaya Mart yang menjual berbagai macam kebutuhan pangan masyarakat.
Syamsudin menuturkan, sebelum berganti nama menjadi Perusahaan Umum Daerah Varia Niaga Samarinda pada tahun 2008, bernama Perusahaan Daerah Pergudangan dan Pengadaan Bahan. Perusda Pergudangan didirikan bertujuan memusatkan kawasan industri pergudangan di Kota Samarinda .
“Sebelumnya gudang-gudang yang ada tersebar di beberapa tempat di Kota Samarinda,” katanya.
Syamsudin menambahkan, jenis usaha yang dilakukan pada awal berdirinya adalah pengadaan bahan (aspal), menyediakan lahan siap bangun untuk dijadikan pergudangan, Pertambangan Batu Bara, SPBU, Rumah Susun, Pusat Penjualan Bahan Bangunan dan lain sebagainya.
“Namun dalam perjalanannya, ada beberapa usaha yang masih bertahan dan ada pula yang sudah tidak berjalan,” kata dia.