Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Peternakan Kalimantan Timur bersama instansi terkait yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di kabupatan/kota terus mengintensifkan pola aman, sehat, utuh dan halal (ASUH), khususnya terhadap hewan ternak yang disembelih.
"Guna memberikan jaminan keamanan konsumsi masyarakat terhadap pangan asal hewan ternak, maka pola ASUH intensif dilakukan terutama bagi penyelenggara rumah potong hewan baik sapi maupun ayam serta ternak lainnya," kata Kepala Disnak Kaltim H Dadang Sudarya, Rabu.
Menurut dia, pola ASUH ini sudah menjadi tuntutan masyarakat guna memberikan jaminan bahwa pangan asal hewan ternak itu aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Karenanya, ujar dia, pengawasan terhadap tata kelola RPH (rumah potong hewan) maupun RPU (rumah potong unggas) minimal harus higienis.
"Pemprov Kaltim melalui Disnak Kaltim terus berupaya memberikan dukungan dan perhatian terhadap pengembangan RPH/RPU di kabupaten/kota dengan pembangunan rumah-rumah potong yang dikelola secara baik dan benar," kata Dadang.
Walaupun dianggap masalah kecil hanya memotong hewan atau unggas namun dengan pola yang benar maka akan memberikan rasa aman bagi masyarakat sebagai konsumen yang mengkonsumsi pangan asal hewan, katanya.
Misalnya, Balikpapan pada hari-hari biasa pemotongan hewan ternak berupa sapi mencapai 40 ekor namun menjelang hari besar keagamaan pada H-2 mencapai 204 ekor dan H-1 sebanyak 174 ekor.
Demikian halnya dengan Samarinda, pada hari biasa hanya 40 ekor hingga 50 ekor namun pada H-2 dan H-1 mencapai lima kali lipat jumlah hewan sapi yang dipotong. Peningkatan juga terjadi di Bontang dan Tarakan.
"Dengan adanya pengelolaan RPH/RPU yang menerapkan pola ASUH terhadap hewan potongnya, maka masyarakat akan merasa aman untuk mengonsumsinya terlebih mayoritas masyarakat kita beragama Islam sehingga syarat halal merupakan hal yang wajib terpenuhi," kata Dadang.
Hingga saat ini hampir semua kabupaten/kota sudah memiliki rumah pemotongan hewan.
Namun tata kelolanya perlu ditingkatkan melalui pola ASUH itu selain memberikan jaminan rasa aman bagi konsumsi masyarakat juga mampu meningkatkan nilai jual atau nilai ekonomi lebih tinggi, katanya. (*)
Disnak Kaltim Intensifkan Pola Asuh
Kamis, 19 September 2013 0:19 WIB