Tenggarong (ANTARA) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur Dadang Sudarya memprediksi bakal terjadi penurunan terhadap penjualan jumlah hewan kurban menyambut Hari Raya Idul Adha tahun ini sebagai dampak pandemik COVID-19.
Walaupun demikian, setiap tahun pemprov terus menyiapkan hewan kurban dengan menaikan sekitar 5 persen dibanding tahun sebelumnya, sebagai antisipasi tidak terjadi kekurangan.
Kalau pun ada sisa hewan kurban tidak laku terjual, tentu bisa dijual kembali pada rumah potong hewan (RPH).
"Tahun ini, kita telah menyiapkan melebihi prognosa kebutuhan. Ketersediaan sapi kita sebesar 13.833 ekor dari prognosa kebutuhan sekitar 13.646 ekor. Juga, Kambing ada 21.768 ekor dari kebutuhan 21,253 ekor, " kata Dadang Sudarya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara Sutikno memprediksi penjualan hewan kurban mengalami penurunan di tengah pandemi saat ini. Jika, dibandingkan penyelenggaraan kurban Hari Raya Idul Adha tahun sebelumnya.
"Pandemi ini sangat berdampak pada perekonomian masyarakat, sehingga daya beli hewan kurban menurun. Yang jelas, sekolahan untuk tahun ini tidak akan membeli hewan kurban, seperti tahun-tahun sebelumnya. Walaupun demikain, stok hewan kurban dipastikan sangat mencukupi," tandas Sutikno.
Hal senada disampaikan Anang, Pemilik Kelompok Ternak Mekar Sari Bukit Biru Tenggarong, memperkirakan penurunan penjualan hewan kurban tahun ini hingga 50 persen.
Dibuktikan menjelang tiga minggu pelaksanaan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban, dari 12 ekor sapi dan 40 ekor kambing, baru beberapa ekor saja yang terjual.
"Tidak seperti tahun sebelumnya, menjelang hari Raya Kurban sudah banyak yang terjual, tapi tahun ini sangat sepi," kata Anang.