Kegiatan diluncurkan DPTPH Kaltim dengan ditandai sarapan sehat bersama pangan lokal non beras dan non terigu bagi jajaran DPTPH Kaltim, di Lobby Kantor DPTPH Kaltim, Senin (3/8).
“Ini untuk memulai pelaksanaan gerakan sarapan sehat pangan lokal non beras dan non terigu. Minimal dilakukan satu hari dalam satu bulan tidak mengkonsumsi beras dan terigu dalam rangka diversifikasi pangan,”ujar Plt Kepala DPTPH Kaltim, Dadang Sudarya.
Pelaksanaannya merupakan tindak lanjut Surat Edaran Menteri Pertanian RI dan Gubernur Kaltim terkait imbauan mengkonsumsi pangan lokal di harapkan masyarakat mengkonsumsi pangan lokal minimal satu hari dalam sebulan.
Kemudian menggunakan pangan lokal produksi dalam negeri dan buah-buahan lokal Indonesia pada rapat dan pertemuan yang diselenggarakan di lingkungan Pemerintah Daerah.
Menurutnya, Kementerian Pertanian setiap tahun selalu mengimbau pelaksaaan tidak mengkonsumsi beras dan terigu minimal satu hari dalam satu bulan dalam rangka diversifikasi. Tujuannya untuk mengurangi konsumsi beras, sehingga bisa swasembada beras untuk ketahanan pangan, serta tidak mengkonsumsi trigu karena impor dari luar.
Seperti diketahui pemenuhan konsumsi beras di Kaltim pertahunnya baru mampu dipenuhi sekitar 70 persen, selebihnya masih didatangkan dari luar Kaltim.
“Artinya dengan membiasakan sarapan sehat pangan lokal dimulai dari DPTPH Kaltim dan diikuti OPD serta masyarakat diharap dapat mewujudkan ketahanan pangan Kaltim. Jadi dengan beragam juga bagus untuk pemenuhan gizi, karena kaya protein dan mineral sehingga semakin lengkap pemenuhan asupannya,” katanya.
Gerakan Sarapan Sehat Kaltim
Sementara Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, Fachrudin menambahkan peluncuran sarapan sehat pangan lokal non beras dan non terigu dimaksudkan untuk memulai pelaksanaan imbauan Menteri Pertanian dan Gubernur Kaltim.
“Makanya kita mulai mendahului sebagai instansi yang melaksanakan kegiatan produksi pertanian dan produksi pangan. Harapannya bisa di lingkungan kita menerapkan pola pangan sekali dalam sebulan tidak makan beras dan terigu untuk sarapan sehat pangan lokal,”katanya.
Dia menyebut Pemerintah Pusat melalui Badan Ketahan Pangan sudah mengembangkan program keanekaragaman pangan setiap daerah masing-masing. Setiap daerah diberi tanggung jawab mengembangkan komoditi lokal.
Fachrudin menjelaskan Kalim bertanggung jawab mengembangkan ubi kayu, hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendukung sarapan sehat pangan lokal non beras dan non terigu masyarakat Kaltim. Termasuk komoditi lainnya yang juga banyak dikembangkan seperti sagu, jagung, sukun, keladi dan lainya.
Kegiatan gerakan sarapan sehat pangan lokal juga dirangkai penyerahan cinderamata bagi pegawai DPTPH yang memasuki purna tugas dan penyerahan tali asih bagi keluarga pegawai yang meninggal dunia.
Diakhir acara dilakukan santap pangan lokal olahan seperti sop singkong, laksa lontong jagung, grontol jagung, pudding ubi jalar, kroket singkong, mandapa, jus jangung, nugget pisang, dan rujak yang disiapkan Dharmawanita DPTPH Kaltim.
Nampak hadir pada kegiatan itu Sekretaris DPTPH Kaltim Martinus Pattiwael, Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Muhammad Alimuddin, Kabid Produksi Hortikultura Abdul Syarif Rifai, Kepala UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Diah Adiaty Yahya, Kepala UPTD Balai Penyuluhan dan Pembangunan SDM Tri Mawarni, dan jajaran pejabat stuktural beserta staf di lingkungan DPTPH Kaltim.