Samarinda (ANTARA Kaltim) - Penumpang angkutan mudik lebaran 2016 atau Idul Fitri 1437 H melalui jalur darat dari Kota Bontang, Kalimantan Timur, diprediksi menurun 10 persen karena diperkirakan banyak yang beralih menggunakan kendaraan pribadi.
"Berdasarkan catatan kami, jumlah kendaraan pribadi di Bontang meningkat 9 persen. Setelah kami hitung dengan daya serap penumpang, maka tahun ini masyarakat pengguna kendaraan umum untuk mudik akan turun sekitar 10 persen," ujar Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Bontang, Murlan di Samarinda, Selasa.
Namun demikian, pihaknya bekerjasama dengan perusahaan angkutan umum tetap menyiapkan ratusan armada baik minibus, bus sedang, bus besar, dan taxi untuk melayani angkutan lebaran bagi mereka yang ingin mudik lebaran.
Tercatat terdapat tujuh perusahaan angkutan lebaran di Kota Bontang yang siap melayani para pemudik di jalur darat. Misalnya untuk rute Bontang-Samarinda telah disiapkan sebanyak 96 bus yang berangkat tiga kali sehari ke Kota Samarinda.
Kemudian untuk rute Bontang-Sangatta disiapkan sebanyak 36 bus yang juga melayani keberangkatan setiap hari. Selain itu, terdapat beberapa unit taxi argo yang siap mengantar pemudik baik ke Samarinda, ke Sangatta, maupun ke tempat lain yang dilayani oleh dua perusahaan taxi tersebut.
"Sedangkan bagi pemudik untuk jalur laut yang ingin pulang kampung ke provinsi lain, di Bontang juga ada layanan kapal yang berangkat dari Pelabuhan Lhoktuan," katanya saat rapat persiapan dan antisipasi menghadapi lonjakan pemudik di Dinas Perhubungan Kaltim. Rapat tersebut dipimpin Plt Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Hafid Lahiya.
Sebenarnya ada dua kapal dari Bontang dengan tujuan Pare-Pare, yakni KM Binaiya dan KM Queen Soya, tapi kini tinggal KM Queen Soya yang membantu para pemudik karena KM Binaiya sudah ditarik oleh pusat ke Sampit, Kalteng, setelah sempat melayani penumpang dari Bontang pada 18 Juni lalu.
Kini, lanjutnya, tinggal KM Queen Soya yang siap membantu melayani arus mudik lebaran tahun ini. Kapasitas yang siap diangkut dari Bontang menuju Pare-Pare sebanyak 1.700 penumpang plus barang bawaan.
Kapal ini tiba di Pelabuhan Lhoktuan tiap hari Kamis sehingga dalam sebulan ada empat kali keberangkatan. Mengingat banyaknya penumpang yang bisa diangkut, ia minta warga tidak berebut naik, bahkan ia juga minta petugas tegas tidak melebihi jumlah kapasitas karena harus lebih mengutamakan keselamatan.
Murlan juga melaporkan pihaknya telah membentuk Posko Lebaran baik untuk jalur darat maupun jalur laut. Untuk jalur laut posko berada di Pelabuhan Lhoktuan, sedangkan untuk jalur darat selain Posko Terminal Bontang juga ada Posko di pintu masuk Kota Bontang, yakni di perbatasan Kabupaten Kutai Timur dan Bontang. (*)