Paser (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Paser telah mengalokasikan anggaran pembinaan olahraga sebesar Rp1,5 miliar melalui dana hibah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat.
"KONI sudah diberikan tugas sebagai organisasi yang melaksanakan penyelenggaraan dan pembinaan olahraga prestasi di daerah," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Muksin, di Tanah Grogot, Senin (13/6).
Ia mengatakan, penggunaan anggaran hibah tersebut diserahkan ke pada KONI Paser, tentunya sesuai dengan program prioritas yang telah disusun.
Muksin menegaskan, KONI sebagai organ induk yang menaungi berbagai organisasi cabang olahraga memiliki kewenangan untuk mengatur penggunaan anggaran hibah tersebut.
Hal itu di jelaskannya, dalam rangka menanggapi aksi penggalangan dana di jalan protokol Kota Tanah Grogot, yang dilakukan salah satu cabang olahraga yakni cabang renang untuk mengikuti Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Kaltim di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Seyogyanya pengurus cabang olahraga berkomunikasi dengan KONI, sehingga dapat difasilitasi untuk mencari sumber dana melalui sponsor seperti perusahaan dan sumber dana lainnya yang tidak mengikat," ucapnya.
Muksin menyayangkan, aksi penggalangan dana tersebut, apalagi dari pengurus cabang renang selaku organisasi yang bertanggung jawab terhadap para atlet, tidak pernah sama sekali menjalin komunikasi dengan Disporapar.
Menurutnya, pengurus cabang olahraga lain biasanya melakukan koordinasi dan menjalin komunikasi dengan Disporapar terkait kegiatan yang akan diikuti. Tapi cabang olahraga renang memang tidak pernah sama sekali melakukan koordinasi dengan Disporapar.
Sementara Ketua KONI Paser Totok Sumardiono menegaskan tidak ada kegiatan seleksi yang dilakukan KONI jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov ) di Kabupaten Berau.
"Kami sudah sepakat karena keterbatasan anggaran, untuk kegiatan pra Porprov untuk seleksi atlet, kami tiadakan," katanya.
Totok tidak mau banyak menanggapi aksi penggalangan dana yang dilakukan atlet renang Paser tersebut. Ia hanya menyayangkan pengurus cabang renang yang tidak berkoordinasi dengannya.
"Saat ini kami masih berjuang mencari dana tambahan untuk Porprov karena anggaran Rp1,5 miliar yang tersedia tidak mencukupi," ujarnya.
,