Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pemeritah Kabupaten Kutai Katanegara melaksanakan presentasi hasil penyusunan analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban kerja (ABK) kecamatan, kelurahan dan Unit Pelaksana Teknis Daerah 2013, di hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Rabu (19/6).
Sebagai Narasumber kegitan tersebut dari tim teknis penyusun Anjab dan ABK Kutai Kartanegara, yakni dari Universitas Malang, dari Universitas Muhammadiyah Malang dan dari Universitas Kutai Kartanegara Profesor Iskandar.
Sedangkan pesertanya dari SKPD, kecamatan, hingga kelurahan se-Kutai Kartanegara.
Kepala Bagian Organisasi Setkab Kutai Kartanegara, Dardiansyah mengatakan, hasil Anjab dan ABK tersebut digunakan untuk penataan pegawai, formasi rekrutmen pegawai dan struktur tata kerja organisasi perangkat daerah dan dasar penghitungan tunjangan kinerja.
Dikatakannya, presentasi itu bertujuan untuk memberikan informasi dan hasil observasi kepada pemangku jabatan baik eselon II, III dan IV, sebagai sarana komunikasi perbaikan kinerja PNS, dan memberikan pemahaman kepada pejabat struktural maupun fungsional tentang Anjab dan ABK.
Kegiatan ini juga kata dia untuk menentukan arah perencanaan kepegawaaian dalam pembangunan yang sejalan dengan peraturan perundangan.
"Sehingga, dalam kajian yang dilakukan melalui Anjab dan ABK, semua PNS di masing-masing SKPD sudah jelas uraian tugasnya," katanya.
Dijelaskan Dardi, hasil Anjab dan ABK tersebut secara umum diketahui bahwa ada SKPD yang kelebihan pegawai dan ada juga yang kekurangan.
"Rata-rata kelebihan pegawainya itu antara 10 sampai 15 orang, SKPD yang kekurangan pegawai pun ada yaitu antara 10 hingga 20 orang juga, bahkan ada UPTD pejabat struktural umumnya masih kosong," paparnya.
Sehingga menurutnya, dengan hasil Anjab dan ABK ini akan dijadikan sebagai dasar pendistribusian pegawai sesuai kebutuhan SKPD masing-masing.
Sementara Sekretaris Kabupaten Kutai Kartanegara Edi Damansyah saat membuka acara itu mengatakan, ABK dilaksanakan dengan tujuan peningkatan produktifitas pegawai melalui penataan PNS serta untuk mengetahui jumlah pegawai yang diperlukan.
Dikatakannya, optimalisasi pemberdayaan kapasitas SDM dengan alokasi beban kerja dan jabatan, diharapkan dapat memotivasi kerja pegawai berdasarkan profesionalitas dan integritas terhadap kemajuan daerah.
"Selutuh aparatur pemerintah harus terus meningkatkan kemampuan dalam mencapai kinerja yang lebih baik," ujar Edi saat membacakan sambutan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari.
Melalui presentasi itu, dia berharap menghasilkan rekomendasi yang lengkap dan aktual serta dapat di implementasikan secara tepat dan benar, yang berguna bagi pembangunan daerah.
Ditambahkannya, Anjab dan ABK juga berfungsi untuk penataan organisasi termasuk didalamnya penataan pegawai yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
Sehingga dengan Anjab dan ABK tersebut, menurutnya sudah dilakukan survey-survey di satun Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hingga Kelurahan.
"Sehingga jangan ada pejabat atau pegawai yang tak paham Tupoksi," demikian ujarnya. (*)