Pengembangan ekowisata (wisata berbasis keramahan lingkungan) di Kabupaten Berau, Kaltim diyakini mampu mendongkrak pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tersebut.
"Kabupaten Berau memiliki daya pikat tersendiri sebagai penunjang parekraf di kawasan penyangga IKN Nusantara karena lengkapnya objek wisata di daerah paling utara Provinsi Kaltim tersebut," ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dihubungi dari Samarinda, Sabtu.
Kelengkapan objek wisata di Berau tersebut meliputi pantai, jajaran pulau indah, danau, perbukitan, sungai, hutan, dan lainnya. Tidak banyak daerah yang memiliki kelengkapan objek wisata seperti Berau.
Berau, lanjutnya, memiliki berbagai wisata bahari seperti Pulau Derawan, Pulau Maratua, Danau Labuan Cermin, dan lainnya. Berau juga memiliki 18 cagar budaya yang dapat dikunjungi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Selain itu, aneka produk kreatif yang bisa menjadi oleh-oleh khas juga sudah ada kabupaten ini seperti batik ulin, kaos bersablon objek wisata lokal, kerajinan dari kerang, dari kayu, dan kerajinan lainnya. Bahkan kerajinan yang ada pun bisa dikembangkan.
"Kontribusi Berau sebagai penunjang pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN baru sangat penting, apalagi pembangunan di IKN mengusung konsep 'green city', sehingga ekowisata sangat perlu dikembangkan di daerah-daerah wisata sekitar IKN," ujar politisi daerah pemilihan Provinsi Kaltim ini.
Politisi Golkar ini menyarankan pihak terkait akan pentingnya promosi pariwisata, diantaranya melalui media sosial, karena ada berbagai media sosial yang bisa digunakan untuk mengenalkan produk sekaligus ajang promosi pariwisata seperti twitter, Instagram, youtube, facebook, dan lainnya.
Ia juga mengapresiasi upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membangkitkan sektor pariwisata yang melibatkan berbagai pihak, mulai pelaku, akademisi, dan pemerintah setempat.
"Seperti hari ini, Kemenparekraf menggelar Dialog Publik Pariwisata secara hybrid di Tanjung Redeb, Berau bertajuk Potensi dan Peluang Ekonomi Kreatif di utara IKN, guna mendukung penguatan rantai pasok industri parekraf," katanya.
Dialog ini melibatkan Universitas Muhammadiyah Berau dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) setempat. Acara ini dihadiri sekitar 100 orang secara langsung dari pegiat parekraf, kemudian dihadiri 200 peserta secara daring