Samarinda (ANTARA Kaltim) - Balai Taman Nasional Kutai (TNK) berhasil menangkap seekor buaya yang masuk ke permukiman penduduk tepatnya di kolam milik seorang warga di Desa Guntung, Kota Bontang.
"Hari ini (Rabu) sekitar pukul 14.00 Wita kami bersama warga berhasil menangkap seekor buaya yang memiliki panjang 2 meter 30 sentimeter dari kolam warga di Desa Guntung Kota Bontang," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Hernowo Suprianto, dihubungi dari Samarinda, Rabu.
Hernowo Suprianto menjelaskan bahwa Desa Guntung merupakan desa yang berbatasan dengan TNK yang berada di sebelah Pupuk Kaltim.
Buaya tersebut, lanjut dia, langsung dievakuasi ke kawasan TNK tepatnya di Telaga Bening Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur.
"Buaya tersebut langsung kami pindahkan ke kawasan TNK di Telaga Bening, Desa Teluk Pandan. Disinyalir, buaya tersebut masuk ke kawasan pemukiman penduduk untuk mencari makan karena habitatnya di Sungai Kanibungan sudah terganggu manusia," kata Hernowo Suprianto.
Pada bagian hulu Sungai Kanibungan di sepanjang jalur Kota Bontang menuju Kota Sangatta, ibu kota Kabupaten Kutai Timur, yang masuk kawasan TNK, menurut Hernowo Suprianto, sudah rusak akibat perambahan dan pencurian kayu.
"Pada bagian muara sungai itu, banyak warga yang membuka tambak yang menyebabkan habitat buaya terganggu sehingga masuk ke kawasan pemukiman untuk mencari makan," ujar Hernowo Supprianto.
Beberapa bulan lalu, Balai TNK bersama warga, lanjut dia, juga berhasil menyelamatkan seekor buaya sepanjang 4 meter yang terjebak di dalam sumur di Desa Teluk Pandan.
"Buaya tersebut terjebak dalam sebuah sumur yang berada persis di depan Pos TNK Resor Teluk Pandan. Diduga, buaya itu hendak memangsa ayam warga yang tinggal di dekat sungai. Buaya sepanjang 4 meter itu juga kami evakuasi ke Telaga Bening," kata Hernowo Suprianto.
Berdasarkan hasil pengamatan Balai TNK, kata Hernowo Suprianto, terdapat 37 ekor populasi buaya yang berada di Telaga Bening dan Sungai Kandolo.
Pada bulan Maret 2012, pihaknya melakukan survei terhadap populasi buaya di Telaga Bening dan Sungai Kandolo dengan menggunakan metode mengamati mata berwarna merah pada malam hari jika terkena cahaya.
"Kami memperkirakan ada 37 ekor baya berbagai ukuran yang berada di Telaga Bening dan Sungai," ungkap Hernowo Suprianto. (*)