Balikpapan (ANTARA) - Baker Hughes Foundation menghibahkan dana sebesar 250 ribu dolar AS kepada Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melalui The Nature Conservancy (TNC) untuk membiaya pengurangan emisi karbon di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
“Kami berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon global melalui produk dan layanan dan juga melalui kemitraan dengan organisasi seperti TNC,” kata Ketua dan CEO Baker Hughes Lorenzo Simonelli, Minggu
Menurut Simonelli, Indonesia dipilih sebagai penerima hibah ini karena Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.
Selama beberapa tahun ini juga, terutama di berbagai tempat di Berau, Kalimantan Timur, YKAN dikenal dengan pekerjaannya mendampingi masyarakat yang tinggal di dalam hutan ataupun di dekat hutan. Sedemikian rupa masyarakat dan YKAN mengembangkan pengetahuan dan praktik mengelola hutan alam secara lestari, tanpa harus merusak dan masyarakat tetap mendapatkan manfaat dan kesejahteraan dari situ.
Diketahui hutan adalah penyerap dan penyimpan emisi karbon. Bila hutan dirusak dengan menebang pohon-pohonnya, maka emisi karbon yang disimpan hutan pun dilepas ke udara. Diketahui pula emisi karbon atau juga gas rumah kaca, menjadi satu faktor penyebab perubahan iklim, pemanasan global, hingga lubang di lapisan ozone.
Emisi karbon selama ini juga diproduksi oleh banyak kegiatan manusia. Gas buang dari kendaraan bermotor sampai kebakaran hutan adalah penyumbang gas karbon dioksidan dan karbon monoksida ke udara yang menjadi perusak lapisan ozon dan biang pemanasan global.
“Dengan program-program yang kami bantu dengan dana hibah inilah potensi mengurangi jutaan ton gas rumah kaca terbuka,” kata Simonelli.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan berkesinambungan dari Baker Hughes ini,” kata Regional Managing Director TNC Wilayah Asia Pasifik William McGoldrick.